"Loh, saya kan tanya kalau nggak setuju (pembentukan DKN) alternatifnya apa?" kata Wiranto kepada wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018).
Wiranto mengatakan tidak ada larangan dalam demonstrasi atau menyuarakan pendapat. Namun, Wiranto menyarankan massa juga memberi solusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan mengkritisi tapi nggak ada solusi atau mengkritisi tidak berdasarkan fakta itu juga tidak benar. Daripada mengkritisi tanpa fakta yang benar kemudian dilemparkan ke media sosial, media massa, lebih baik ketemu para pejabat yang ingin dikritisi, sampaikan saran, selesai," sambungnya.
Wiranto mengaku membuka diri untuk para masyarakat yang ingin berdiskusi memberikan saran terkait kasus HAM berat masa lalu itu. Dia malah berharap jika kasus itu bisa segera selesai.
"Maka silakan datang kita rundingkan gimana baiknya. Kalau nggak setuju diselesaikan dengan cara-cara non-yudisial karena kurang bukti, tolong kasih jalannya, enak kok ya, tapi kalau kemudian teriak-teriak di media sosial, media massa tapi nggak ada saran-saran bagaimana? Kan kayak menyudutkan pemerintah tidak menyelesaikan dituduh dicurigai, mau menyelesaikan dituduh pula, lalu maunya bagaimana?" ucapnya.
Menurut Wiranto, permasalahan itu sudah sering dibahas. Dia mengaku sudah sering mengundang berbagai tokoh-tokoh untuk mendengar masukan-masukan untuk menyelesaikan kasus HAM masa lalu itu.
Sebelumnya, massa KontraS menggelar aksi di depan kantor Wiranto pukul 14.20 WIB siang tadi. Masa menolak cara pemerintah membentuk Dewan Kerukunan Nasional (DKN) untuk penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu. Sekitar pukul 15.00 WIB massa pun sudah terlihat membubarkan diri.
"Jika Wiranto masih punya hati nurani tolong selesai ini tentang HAM memang di situ dikatakan kan dibentuk komisi pembenaran (DKN) tapi itu bukan alasan yang sekarang jadi Komite Nasional Terpadu itu bukan alasan. Bermaaf-maafan itu tidak menyelesaikan masalah, tidak mengobati hati orang tua korban," kata orator di lokasi. (idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini