Pantauan detikcom di depan kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pendemo mulai berdatangan pukul 14.20 WIB. Mereka mengaku berasal dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
"Dengan Jokowi mengangkat Wiranto apakah itu membuktikan kita negara hukum? Justru tidak, dengan kita mengangkat orang yang diduga bertanggung jawab di dalam masa lalu," kata orator aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Bermaaf-maafan itu tidak menyelesaikan masalah, tidak mengobati hati orang tua korban," kata orator.
Dalam aksi tersebut, massa membawa tulisan bertulis #masihingat. Mereka juga membawa spanduk bertulis 'Tolak Dewan Kerukunan Nasional'. Massa juga sempat membagikan gulali bertuliskan 'Jangan Orba Lagi' kepada para pengguna jalan yang melintas. KontraS juga membawa beberapa orang dari keluarga korban untuk menyuarakan aspirasinya.
"Saya keluarga korban Semanggi I. Semanggi I itu mudah. Ada perintah anak saya mati ya Wiranto dikurung sudah. Negara harus melindungi warganya bukan membunuh-bunuhi. Saya selalu bilang ke anak saya kalau saya hilang mati, kamu bunuh tentara 1 dan polisi 1 adil. Jokowi hatinya dibuka, Wiranto pecat, adil," kata salah satu keluarga korban HAM berat masa lalu, Widodo. (dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini