Dari kalender astronomi, hujan meteor yang bakal menghiasi Agustus ini adalah hujan meteor Alfa Kaprikornid pada 2 Agustus besok, hujan meteor Eta Akuarid pada 6 Agustus, dan terakhir hujan meteor Perseid pada 13 Agustus mendatang.
"Perseid tergolong hujan meteor kuat dengan jumlah meteor per jam yang banyak," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin lewat pesan singkat, Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Wah! Hujan Meteor Iringi Gerhana Bulan Total |
Djamaluddin menambahkan hujan meteor itu bisa disaksikan dengan mata telanjang alias tanpa alat bantu. Asalkan langit cerah dan tak berpolusi cahaya, hujan meteor ini tidak bakal sulit disaksikan dari Jakarta.
"Bisa, dalam kondisi langit cerah dan jauh dari polusi cahaya," terangnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Diseminasi Lapan Emanuel Sungging hujan meteor memang biasa terjadi sepanjang tahun. Tapi hujan meteor Perseid diakuinya lebih besar daripada hujan meteor lainnya.
"Hujan meteor sepanjang tahun ada, bisa dilihat-tidaknya tergantung kondisi langit juga. Hujan meteor Alfa Kaprikornid itu nggak terlalu gede, Perseid yang biasanya rada gede," terangnya.
Dia menambahkan, pada bulan ini, ada juga fenomena gerhana matahari parsial hingga bulan purnama. Hanya, gerhana matahari parsial tak bisa disaksikan di Indonesia.
"Tanggal 11 Agustus besok ada gerhana matahari parsial, terjadinya di Greenland Utara. Di Indonesia nggak terlihat," terangnya.
Tonton juga 'Wow! Meteor Terlihat Melintas di Langit Amerika':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini