GNPF-U: Habib Rizieq Lebih Bagus Tetap Imam Besar

GNPF-U: Habib Rizieq Lebih Bagus Tetap Imam Besar

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 30 Jul 2018 11:09 WIB
Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Martak (Zunita Amalia Putri/detikcom)
Jakarta - Aktivis 212 yang kini maju menjadi caleg PDIP, Kapitra Ampera, tidak terima terhadap Ijtimak Ulama yang tak merekomendasikan pencapresan Habib Rizieq Syihab. Namun Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) menilai Rizieq lebih baik tetap menjadi Imam Besar FPI saja ketimbang menjadi capres.

"Menurut saya, beliau (Rizieq) lebih bagus dan lebih tepat sebagai Imam Besar," kata Ketua GNPF Ulama, Yusuf Martak, kepada detikcom, Senin (30/7/2018).


Dia menanggapi sikap Kapitra yang tidak terima karena Rizieq tak dicapreskan. Menurut Yusuf, Kapitra bersikap demikian karena tidak hadir dalam sidang komisi bidang politik Ijtimak Ulama. Padahal dalam sidang itu, Habib Rizieq sudah berbicara perihal rekomendasi pencapresan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua peserta Ijtimak Ulama sudah mendengar langsung bahwa Habib Rizieq lebih memberikan kesempatan dan peluangnya kepada Prabowo Subianto. Habib Rizieq tidak punya keinginan maju menjadi capres," kata Yusuf.


Sebagaimana diberitakan, Kapitra kecewa karena Habib Rizieq tak dicapreskan. Dia bahkan berencana mengadakan demonstrasi menolak rekomendasi Ijtimak Ulama.

Dia ingin Habib Rizieq lah yang direkomendasikan menjadi capres oleh Ijtimak Ulama, bukan Prabowo Subianto. Alasannya, Rizieq dipandang sebagai ulama yang mampu membawa kejayaan umat.


"Saya mau dipimpin orang-orang yang ngerti sama Islam, orang yang paham sama Islam dan aplikasikan Islam dalam keidupannya," kata Kapitra saat konferensi pers di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (29/7).



Tonton juga 'Pengacara Habib Rizieq Hingga Pendiri PKS Nyaleg Via PDIP':

[Gambas:Video 20detik]

(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads