"(Sikap itu) biasa-biasa saja. Soalnya salah satu strategi dalam politik adalah mengirim sinyal yang multitafsir, supaya lawan salah baca. Atau bermain main dengan ideom yang mencitrakan si calon seorang yang cerdas, demokratis dan arif. Ada juga yg mengaduk-aduk emosi kita dengan menempatkan diri sebagai pihak yang dizalimi (playing victim). Pokoknya panggung politik penuh dengan aneka sandiwara," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada detikcom, Sabtu (28/7/2018) malam.
Baca juga: Polemik Prabowo Beri Sinyal Siap Tak Nyapres |
Dia mengaku lebih baik menunggu proses politik yang terus berlangsung. Hal itu harus dilakukan sambil menyusun strategi politik untuk menghadapi kemungkinan yang bakal terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andreas Hugo Pareira Foto: Dok. Facebook |
"Pernyataan Pak Prabowo tersebut mungkin atas kalkulasi politik, beliau akan kalah, kalau memaksakan untuk maju pada pilpres 2019. Sikap ini tentu bertolak belakang dengan penampilan Pak Prabowo yang selama ini menampilkan diri sebagai ksatria yang pantang mundur," tuturnya.
"Tentu juga akan melemahkan semangat kader gerindra yang selama ini habis-habisan membela Pak Prabowo untuk capres. Dampak lanjutan mungkin efek ekor jas yang diharapkan, tidak jatuh ke partainya tapi malah diserahkan kan ke Demokrat," tutur Andreas.
Eva Kusuma Sundari Foto: Ari Saputra |
"Tampaknya memang begitu ya. Pak prabowo terlihat legowo, tentu dengan pertimbangan-pertimbangan yang beliau sendiri tahu. Namun demikian, karena sudah deklarasi pencapresan dan seluruh jubir Gerindra membela pencapresan tersebut, maka kita tunggu saja pernyataan resmi Pak Prabowo Subianto pencabutan maupun pembatalannya di forum resmi Gerindra beserta menunjuk penggantinya," ucap Eva.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan siap mendukung sosok yang lebih baik pada Pilpres 2019. Namun ada kondisi tertentu sebelum sikap itu jadi kenyataan.
"Saya menyatakan di sini, di hadapan Saudara-saudara, saya siap jadi alat untuk perubahan sosial, untuk menjadi alat umat, dan alat untuk rakyat Indonesia. Tapi, kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang yang lebih baik, saya pun siap mendukung kepentingan rakyat dan umat Indonesia," ujar Prabowo dalam pidatonya pada Ijtimak Ulama di Menara Peninsula, Jakbar, Jumat (27/7). (haf/haf)












































Andreas Hugo Pareira Foto: Dok. Facebook
Eva Kusuma Sundari Foto: Ari Saputra