Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho bahkan mengatakan Indonesia merupakan 'surga' para koruptor. Sebab, para penjahat kelas extra ordinary crime alias kejahatan luar biasa itu masih bisa tinggal nyaman dan memiliki sel yang bagus seperti kamar kos pada umumnya.
"Kedua, dua Menteri Agama jadi koruptor. Ketiga, cuma di Indonesia koruptor nyaman di penjara, kalau kita lihat dalam sidak semalam jadi penjara koruptor kayak kos-kosan," tutur Emerson saat diskusi Lembaga Survei KedaiKOPI di Upnormal Caffe, Jl. Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).
![]() |
Bobrok di Lapas Sukamiskin terbongkar melalui operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dari OTT Kalapas Sukamiskin Wahid Husen, KPK menemukan ada jual beli fasilitas hingga izin, dengan biaya berkisar Rp 200-500 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sel yang dikunjungi adalah milik eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) hingga eks Ketum Golkar Setya Novanto. Sejumlah barang mewah yang ditemukan dari sel para koruptor itu yakni sepeda statis, televisi, iPad, speaker, hingga AC.
Tak hanya gadget elektronik, ada juga temuan uang ratusan juta yang disimpan para koruptor itu di dalam selnya. Sel para koruptor itu juga dilengkapi fasilitas kamar mandi yang wah seperti kloset duduk hingga water heater.
Tak berhenti sampai di situ, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengungkapkan bandar narkoba juga memiliki fasilitas mewah di dalam selnya. Arman menceritakan BNN bahkan pernah menemukan fasilitas karaoke hingga biliar di dalam Lapas. Bahkan ada kamera pengawas (CCTV) yang malah digunakan untuk memantau petugas pengawas.
"Kita pernah temukan di dalam ada karaoke. Kita pernah temukan di dalam ada biliar. Kita pernah temukan di dalam ada ruang sekretaris dari tahanan. Kemudian CCTV yang fungsinya mengawasi penjaga, bukan mengawasi tahanan," ujar Arman Depari di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (26/7).
![]() |
Arman mengatakan temuan-temuan itu sangat mencengangkan sebab di dalam lapas para bandar narkoba itu juga bisa mengurus bisnisnya dengan bantuan sekretaris. Dia berharap segera ada perbaikan dalam pengelolaan lapas.
"Ini sebenarnya sudah indikator yang sangat kuat sekali untuk dilakukan pemeriksaan dan pembersihan. Namun ternyata mungkin itu diabaikan, sehingga di tempat lain, karena yang sekarang digerebek itu atau digeledah itu bukan tahanan narkotika. Tapi saya kira kurang lebih itu sama," terangnya.
Arman menambahkan saat sidak itu, pihaknya menemukan jual-beli fasilitas mewah di dalam sel bernilai ratusan juta. Bahkan, jual-beli itu dikoordinasikan oleh sesama narapidana.
"(Nilainya) Ratusan juta. Tapi pernah dari penyelidikan kita, memang ada nilainya, tapi itu dikumpulkan oleh sesama napi, dikoordinir oleh sesama napi," terangnya.
Arman berharap temuan soal fasilitas bandar narkoba itu juga ditindaklanjuti Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Sebab, menurutnya baik narapidana korupsi maupun narkoba juga sama-sama berbahaya.
"Ya mungkin karena kalian lebih banyak mengekspos itu, jadi narkoba kurang. Padahal kita lihat yang mana yang lebih berbahaya? Sama-sama berbahaya. Tapi yang mengancam kehidupan masyarakat kecil, terutama generasi muda kita yang berarti itu adalah masa depan bangsa kita, saya kira narkoba yang menjadi prioritas," ucapnya.
Saksikan juga video 'Ternyata! Yuk Intip Sel LHI yang Cukup Mewah di Sukamiskin':
(/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini