"Sekarang orang mulai beralih ke angkutan umun. (Pengguna) commuter line naik 4 persen dari 1 juta pergerakan orang, cukup besar," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono kepada wartawan di Hotel Haris, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
Bambang mengungkapkan jumlah pengguna bus bahkan meningkat hingga 50 persen setelah ganjil-genap diperluas di beberapa jalur arteri. "Kemarin (jumlah pengguna) bus meningkat 11,4 persen, bahkan di titik tertentu meningkat 50 persen, ini mulai menampakkan hasilnya. Karena itu, dalam rangka Asian Games ini, kebijakan ini akan kita terapkan juga," lanjutnya.
Bambang melanjutkan, ganjil-genap itu merupakan kebijakan jangka pendek. Pihaknya telah menyiapkan sistem electronic road pricing (ERP) untuk jangka panjang dalam mengurangi kemacetan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami punya rencana ERP untuk kebijakan jangka panjang, sehingga ini bisa mengurangi kemacetan," ungkapnya.
kebijakan ganjil-genap ini tidak hanya diterapkan di dalam Kota Jakarta. BPTJ juga mengatur pergerakan masyarakat yang masuk Jakarta dengan menerapkan ganjil-genap di beberapa pintu tol.
"Sebelum Asian Games, kita sudah mulai. Kita menerapkan ganjil-genap di pintu tol, kita menerapkan di Tol Japek, Jagorawi, dan Janger," ucapnya.
Perluasan ganjil-genap di pintu tol ini dilakukan karena kondisi kemacetan Jakarta yang sangat parah. "Kenapa menerapkan ganjil-genap? Karena kebijakan itu harus dikerjakan segera, kondisinya semakin parah macetnya. Kondisinya sudah gawat darurat," tuturnya.