Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, peluru yang bersarang di kepala almarhum Marthen memang sudah diangkat. Namun Indra belum bisa memastikan kaliber peluru tersebut.
"(Kaliber peluru) itu masih kita tunggu resminya dari Labfor, itu kan perlu diuji balistik," kata Kombes Indra saat dihubungi detikcom, Kamis (26/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra mengatakan, uji balistik memerlukan waktu yang cukup lama. Selain kaliber peluru, uji balistik juga bisa menentukan jenis senjata api yang dipakai oleh pelaku.
"Termasuk dari senjata apa, jaraknya (tembakan) berapa itu dari labfor," imbuhnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Stefanus Tamuntuan menyebut bahwa korban bukan tertembak senjata api, melainkan airsoft gun. Berita ini sekaligus meralat pernyataan Stefanus. Judul berita ini juga diubah dan isinya disesuaikan dengan ralat dari polisi.
"Itu kan bukan senjata api, (tetapi peluru) jenis gotri atau softgun," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Stefanus Michael Tamuntuan kepada wartawan di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
Pernyataan Stefanus itu mengacu kepada insiden peluru nyasar di unit Apartemen Taman Rasuna, Jakarta Selatan yang terjadi pada Kamis 12 Juli 2018.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (9/7) sekitar pukul 09.30 WIB di ruas Tol JORR, Jalan TB Simatupang, tepatnya di depan proyek Apartemen Izzara, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sebelumnya, korban berangkat dari Ciracas, Jakarta Timur. Korban saat itu mengangkut muatan bangku jok bioskop.
Setibanya di Tol JORR arah Lebak Bulus, tiba-tiba terdengar suara letusan kecil oleh saksi yang sempat menggantikan korban menyetir. Korban lalu terjatuh ke kanan dan dari kepalanya mengeluarkan darah. Korban meninggal dunia di RS Fatmawati.
Tonton juga 'Timah Panas Bersarang di Leher Wartawan Asing':
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini