Jemaah Haji Tersesat di Saudi Tak Ada Kaitan dengan Dosa Masa Lalu

Laporan dari Mekah

Jemaah Haji Tersesat di Saudi Tak Ada Kaitan dengan Dosa Masa Lalu

Fajar Pratama - detikNews
Kamis, 26 Jul 2018 06:35 WIB
Kasubdit Bimbingan Haji Kemenag Endang Jumali
Mekah - Ada anggapan yang menyatakan jemaah haji yang di waktu sebelumnya berbuat tidak baik atau berbuat dosa akan diberi kesusahan saat berada di Arab Saudi. Kementerian Agama menyatakan dua hal tersebut tidak berkaitan.

Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Kementerian Agama Endang Jumali mengatakan prinsip inti dari ibadah haji adalah mengingat Allah dan bertaubat. Jadi anggapan yang mengaitkan dosa masa lalu dengan kesusahan selama di Arab Saudi seperti tersesat, kata Endang, tidak berkaitan.

"Kan sebesar apapun kesombongan di tanah suci itu pak, ya Allah ampunilah. Artinya apa? senantiasa kita brzikir, bertasbih mengingat hari akhir. terus dan itu akan membantu kita untuk terus sentiasa dekat dengan Allah. Intinya kan taubat," ujar Endang di Kiswah Tower, Jarwal, Mekah, Rabu (25/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pria yang juga merupakan Kepala Kantor Daerah Kerja Mekah selama pelaksanaan haji ini mengatakan anggapan mengenai 'dosa masa lalu akan bikin jemaah dipersulit di selama ibadah haji' itu malah akan membuat jemaah takut.

"Ibadah haji itu kan ibadah ruhaniyah, ibadah fisik, harta dan juga sifatnya amaliyah. Apapun itu prinsipnya kita beribadah kepada Allah. Tidak ada angapan, jangan-jangan saya ini, karena dosa masa lalu. Nanti pada takut semua," ujar Endang.

Hal senada disampaikan Konsultan Ibadah Haji Daker Madinah, Ahmad Kartono. Dia mengatakan, tidak ada kaitannya jamaah yang tersesat ketika beribadah haji atau umrah dengan perilaku jamaah semasa hidup atau perbuatan dosa di tanah air.



"Jawabannya tidak ada kaitannya," kata Ahmad Kartono di Madinah.

Menurutnya, kasus itu terjadi karena ketika berada di Arab Saudi itu rata-rata jamaah baru pertama kali datang, dan belum memahami lingkungan.

"Sekali lagi jika ditanya soal itu, jawaban saya adalah tidak ada kaitannya," tuturnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan ketika jamaah keluar dari pondokannya yang terbaik adalah harus mengetahui lingkungan kanan kirinya. Pahami betul, situasi dan kondisi disekitar ia menginap, sehingga setelah keluar dari pondokan hingga ke Masjidil Haram tahu posisi ada di mana.

"Kuncinya jangan pisah dari regu atau rombongan, insya Allah tidak akan terjadi jamaah tersasar. Juga perbanyak doa dan dzikir, salawat nabi," tuturnya. (fjp/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads