Sanusi mengatakan uang tersebut merupakan amal dari para napi yang dia kumpulkan untuk kegiatan sosial bagi penghuni lapas. Dia memberi contoh uang itu dipakai jika ada penghuni yang sakit dan tak punya uang.
"Saya ketua baitulmal, (itu) uang zakat, infak, sodaqah. (Uang dari) semua napi yang mau beramal. Biasanya kita bagikan buat orang yang sakit nggak punya biaya," kata Sanusi seperti disiarkan 'Mata Najwa' di Trans7, Rabu (25/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"(Uang) untuk sebatas beli makanan. Karena di APBN kita cuma Rp 15 ribu, itu sehari. Jadi bayangkan jika Rp 15 ribu satu hari, bayangkan. Jadi bayangkan di situ ada orang uzur dan lain-lain," ujar Yasonna.
Dia mengatakan, di beberapa lapas, sudah dibentuk koperasi. Lewat koperasi tersebut dilakukan transaksi berbasis cashless agar uang dari pihak keluarga napi langsung masuk koperasi.
"Di beberapa lapas kita terapkan yang cashless. Jadi ditransfer keluarga ke situ, masuk ke koperasi kita," ucap Yasonna.
Tonton juga video: 'Terlihat! Sel 'Nyaman' OC Kaligis di Lapas Sukamiskin'
(jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini