Selama di ITB, Anak Tukang Becak Itu Tak Pernah Dapat Uang Jajan

Selama di ITB, Anak Tukang Becak Itu Tak Pernah Dapat Uang Jajan

M Iqbal - detikNews
Selasa, 24 Jul 2018 12:59 WIB
Foto: Anak tukang becak cum laude dari ITB (iqbal/detikcom)
Serang - Selama kuliah di ITB, Herayati tak pernah mendapat uang jajan dari orangtuanya yang seorang tukang becak. Herayati memaklumi pendapatan orangtuanya yang hanya cukup untuk kebutuhan makan di rumah.

"Nggak (ngirim uang jajan) kan nggak ada yang dikirim. Paling suka dikirim sama kakak, nggak sering sih, kalau misalkan lagi ada mungkin sebulan dikasih gitu," kata Herayati kepada detikcom, Selasa (24/7/2018).

Selama kuliah, biaya hidupnya ditanggung oleh beasiswa yang ia dapat dari pemerintah. Hera sendiri bisa kuliah di ITB melalui jalur Bidikmisi. Ia mengaku per bulan dapat Rp 950 ribu dari pencairan dana beasiswa tersebut.

"Kan Bidikmisi per bulan dia biaya hidupnya itu dia ngasih per bulan Rp 950 ribu per bulannya. Alhamdulillahnya ada beberapa dapat bantuan pendidikan untuk biaya kost," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak tukang becak itu lulus dari ITB dengan IPK 3,77. Selain lulus cum laude, Hera pernah menjadi delegasil Indonesia ke Malaysia dalam acara pertemuan Asia Pasific Future Leader Conference 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Hera menceritakan, pendapatan bapaknya, Sawiri (66) sebagai seorang pengayuh becak hanya Rp 20 ribu per hari. Uang itu digunakan untuk makan sehari-hari untuk membeli tempe dan sayur.

Selain itu, Sawiri juga sebelumnya bekerja sebagai tukang kebun di rumah salah seorang pejabat Krakatau Steel di komplek KS dekat pangkalan becak. Namun, majikannya saat ini sudah pensiun hingga pekerjaan membersihkan kebun jarang dilakoni.

"Iya, jadi dulu kan punya majikan begitu yang anaknya dianter jemput. Nah kan sekarang mereka udah pindah rumah gitu udah mau pensiun di KSnya, jadi rumah dinas yang di KS itu ditinggal nah itu tuh diurus sama pembantunya, tapi untuk tamannya bapak yang nyapu-nyapu," tuturnya. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads