Tommy Tuding KKN Makin Parah, PKB: Penegakan Hukum Kini Lebih Baik

Tommy Tuding KKN Makin Parah, PKB: Penegakan Hukum Kini Lebih Baik

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 23 Jul 2018 15:29 WIB
Wasekjen PKB Daniel Johan (Dok. Istimewa)
Jakarta - Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) menuding praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) makin parah. PKB menyebut penegakan hukum di era pascareformasi sudah jauh lebih baik.

"Pascareformasi, penegakan hukum lebih baik dibanding periode sebelumnya," kata Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan, Senin (23/7/2018).

Hal itu, menurutnya, terbukti dengan penguatan berbagai institusi hukum. Meski demikian, dia tak menampik masih ada persoalan dalam upaya penegakan hukum di RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Hal tersebut dibuktikan dengan institusi hukum yang lebih kuat dan independen dibanding periode sebelumnya," ujarnya.

"Meski upaya penegakan hukum yang mampu mewujudkan keadilan masih banyak persoalan, hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas masih berlangsung," imbuh Daniel.

Soal pemanjaan investasi asing yang disebut Tommy, menurut Daniel, itu adalah dampak undang-undang yang makin liberal di era pascareformasi. Contohnya UU Minerba 4/2009 yang dinilai perlu dikoreksi agar beriringan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.


"Asing makin dimanja karena dampak UU yang makin liberal pascareformasi, seperti UU Minerba, dan ini memang perlu dikoreksi agar UU senapas dengan Pancasila dan UUD 45," tutur Daniel.

Sebelumnya, Tommy Soeharto menyentil pemerintahan pascareformasi. Baginya, tidak ada perbaikan dalam pembangunan di Indonesia.

"Reformasi janjikan KKN hilang, tapi nyatanya makin parah. Utang luar negeri semakin besar. Investasi asing pun semakin dimanja," kata Tommy, Minggu (22/7).


Tonton juga video: 'Pengamat Politik: PKB Kunci Poros Ketiga'

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads