Sawiri yang berprofesi pengayuh becak mengungkapkan kebanggannya bisa melihat anak bungsunya itu lulus dari ITB. Ia berharap anaknya bisa menjadi dosen dengan terlebih dahulu melanjutkan studi S2.
"Alhamdulillah, malah bapak bangganya jadi dosen karena kalau perempuan kerja di pabrik kayak gimana itu," kata Sawiri kepada wartawan di kediamannya di Kotasari, Grogol, Kota Cilegon, Senin (23/7/2018).
Meski demikian, ia menyerahkan semuanya kepada sang anak. Jika ingin meneruskan studi magister, ia sangat bersyukur. Tapi kalau pun tidak ia tak begitu mempermasalahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harapan Sawiri anak perempuannya itu bisa menjadi dosen sederhana, hal itu kelak agar anaknya punya suami dapat mengurus rumah tangga. Profesi dosen setidaknya bisa fleksibel.
"Pengennya jadi dosen aja yang sederhana, bisa ngurus rumah tangga," tuturnya.
Sawiri sehari-hari mangkal di pangkal becak di Rumah Sakit Krakatau Medika Cilegon. Ia sudah lebih 30 tahun menarik becak, dari penuturan rekan seprofesinya pendapatan utamanya dari hasil menarik becak. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini