Mashuri (62 tahun) warga Dusun Bendo, Desa Getasrejo, Kecamatan/Kabupaten Grobogan. Tahun ini dia bersama istri, Siti Patimah (59), akan naik haji. Dia akan berangkat pada 7 Agustus 2018 mendatang.
Ditemui di rumahnya, pria 3 anak dengan 8 cucu ini mengaku saat ini libur menarik becak. Karena harus mempersiapkan diri menjelang keberangkatannya ke tanah suci. Sesekali dia mengelap becaknya agar tetap terawat. Becak warna cokelat, kuning, dan merah itu menjadi saksi perjuangannya selama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia bersama istri mendaftar haji sejak 2011 lalu. Sesuai rencana akan berangkat tanah suci pada 2017. Hanya karena pada tahun lalu ada pengurangan kuota haji yang berangkat, keduanya tidak bisa berangkat. Karenanya baru tahun inilah mereka bisa berangkat haji.
Tak lama lagi, Mashuri dan Siti Patimah siap berangkat. Mereka masuk kloter 75. "Manasik haji sudah selesai. Tinggal mempersiapkan diri dan barang bawaan," tutur Mashuri.
Setiap harinya Mashuri menjadi penarik becak. Hal itu dilakukannya sejak masih bujang. Setiap harinya dia mangkal di depan atau di sekitar Pasar Purwodadi. Dengan penghasilan yang tak tentu. Kadang hanya cukup untuk makan, kadang lebih.
Dia menceritakan, keinginan haji mulai terpikirkan pada 2005. Keinginan itulah yang membuatnya selalu bersemangat dan menyisihkan hasil pendapatannya untuk menabung.
Ketika tabungannya dirasa mencukupi, bersamaan itu sebidang tanahnya dibeli orang. Akhirnya Mashuri memutuskan mendaftar haji bersama istrinya. "Uang itu untuk daftar haji pada tahun 2011," ujar Patimah. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini