"Pada Zuhur hingga Ashar, panas mentari begitu terasa. Tolong jamaah menjaga diri," ujar Kepala Daerah Kerja Makkah Endang Jumali dalam perbincangan di kantornya di kawasan Syisyah, Mekah, Sabtu (21/7/2018)
Cara menjaga diri itu bisa dilakukan dengan mengonsumsi air minum dalam jumlah yang cukup. Jemaah diminta untuk tidak lupa minum sekalipun tidak merasa haus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus cukup cairan. Harus minum meskipun tidak haus karena sebetulnya ada potensi dehidrasi," ujar Endang.
Saat ini suhu di Mekah berkisar antara 41-42 derajat celcius di siang hari. Di puncak haji pada pertengahan Agustus 2018 nanti diprediksi suhu di Arafah bisa mencapai 43 derajat celcius.
Kepada para petugas haji, Endang meminta agar mereka sigap memberikan bantuan dan layanan kepada jamaah di lapangan. Mereka yang berada di sektor-sektor, seperti sekitar Masjidil Haram harus memantau pergerakan para calon jamaah haji terutama di waktu zuhur sampai asar yang begitu terik.
Masjidil Haram menjadi perhatian khusus dari Daker Mekah. Endang menjelaskan, biasanya ada saja jamaah yang berjalan meninggalkan masjid suci itu tanpa alas kaki. Sebagian area tersebut memang berlantaikan batu alam semacam marmer sehingga pada siang hari panasnya begitu terasa.
Endang menjelaskan jika jemaah memaksakan melewati area terbuka di siang hari tanpa alas kaki, maka telapak kaki bisa melepuh. Hal tersebut sudah dialami seorang jamaah haji Indonesia di Madinah yang kondisinya bisa dibilang parah. (fjp/jbr)











































