Kapitra Ngaku 'Dibayar' Doa Selama Jadi Pengacara Rizieq

Kapitra Ngaku 'Dibayar' Doa Selama Jadi Pengacara Rizieq

Mei Amelia R - detikNews
Jumat, 20 Jul 2018 19:33 WIB
Kapitra Ampera (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Kapitra Ampera mengklaim masih menjadi pengacara imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab. Kapitra mengatakan memang tidak dibayar dengan uang oleh Rizieq, tetapi dibayar dengan doa.

"Tidak ada kompensasi (atas jasa pengacara) selain ridho Allah Azawajjalla," kata Kapitra saat berbincang dengan detikcom, Jumat (20/7/2018).


Kapitra juga mengaku mendampingi Habib Rizieq dalam proses hukum karena punya visi yang sama. Ia membela ulama untuk kepentingan umat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini untuk kepentingan agama, bukan bisnis. Semua ulama yang saya bela, saya tidak terima bayaran," ucapnya.

Kapitra juga tidak dijanjikan apa-apa selama menjadi bagian dari tim pengacara Habib Rizieq. Namun dia dijanjikan didoakan oleh Habib Rizieq di depan Kakbah.

"Janji akan selalu didoakan di Kakbah ada, karena saya selalu minta didoakan di (depan) Kakbah," ungkapnya.


Baru-baru ini Kapitra mendapat cibiran dari beberapa pihak karena mencalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui PDIP. Sebab, selama ini Habib Rizieq diketahui berseberangan dengan PDIP, yang merupakan partai pendukung pemerintah.

Meski begitu, Kapitra tidak memilih pencalonan dirinya lewat PKS, PAN, atau Gerindra, yang tercitra dekat dengan Persaudaraan Alumni 212.

"Sudah saya sampaikan, wilayah dakwah harus diperluas, kalau perlu ke seluruh partai pendukung pemerintahan dan saya ingin jadi jembatan kebaikan," lanjutnya.


Kapitra tetap mantap mencalonkan diri lewat PDIP meski risikonya didepak dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). Dengan berlabuh di PDIP, dia berharap bisa membawa PDIP merapat ke Habib Rizieq.

"Jika semua petinggi partai oposisi sudah sama HRS, kenapa partai pemerintah tidak diajak untuk merapat ke HRS, biar damai dan sejahtera Indonesia," katanya.

Dia juga mengakui langkah 'balik kanan' yang dia lakukan itu tidak populer. "Saya berjuang karena Allah, bukan buat pribadi. Ini keputusan tidak populer, justru menghancurkan popularitas saya," tambahnya.

Lalu, setelah dirinya mengajukan pencalonan legislatif lewat PDIP, bagaimana sikap Habib Rizieq?

"Belum ada secara langsung, lagi saya tunggu," tutupnya. (mei/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads