"Cepat banget, hanya lima menit tadi," kata Ahmad Ali Maksum (50) seorang jamaah asal Jakarta di Bandara AMA, Selasa (17/7/2018).
Ia menceritakan, begitu turun dari pesawat langsung diarahkan petugas menuju pemeriksaan bea cukai untuk kemudian diarahkan ke bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jemaah Haji Asal Padang Tiba di Madinah |
Pesawat yang ia naiki dari Bandara Soekarno Hatta mendarat di Bandara AMA Madinah sekitar pukul 14.35 waktu setempat. Ia sudah nampak mengambil kopernya dari pemindai bea cukai pukul 14.15 waktu setempat untuk berjalan ke bus yang jaraknya sekitar 50 meter saja dari pintu keluar bandara.
Cepatnya proses keimigrasian tersebut karena sudah dipindai biometriknya di Embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Dari situ, kemudian dilakukan pre departure cleareance sehingga tak perlu lagi diperiksa keimigrasian Arab Saudi ketika mendarat di Tanah Suci.
Jemaah lain yang juga menyatakan kepuasaan adalah Huryani Darip dari Klender. Jemaah berusia 71 tahun itu mengatakan sudah beberapa kali naik haji. "Ini yang ke tsalatsah," kata dia seakan bercampur bahasa arab.
Ia mengingat, saat naik haji pada 1994, pemeriksaan yang memakan waktu lama bukan hanya di Tanah Suci saja. Ia juga diperiksa cukup lama di Tanah Air. "Dulu lama sekali, sekarang cepat. Saya puas," kata dia.
Jalur Fast Track untuk tahun ini baru tersedia di Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan juga Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS). Untuk kedepannya Jalur ini akan diperluas lagi demi kenyaman para Jemaah Haji Indonesia. (fua/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini