Anas sendiri baru akan pensiun satu tahun lagi. Sejak tak menjabat Wali Kota Jakbar, Anas belum mendapatkan kejelasan jabatan baru hingga kini.
"Iya (di rumah). Belum jelas (jabatan baru), makanya di rumah," ucap Anas saat dihubungi, Selasa (17/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anas mengaku dihubungi Anies pada Kamis (5/7), sehari sebelum pelantikan wali kota baru. Anas menceritakan hanya diberi tahu ada perombakan pejabat di lingkungan DKI.
"Sebelum pergantian, tanggal 5 hari Kamis malam, beliau telepon. Ada perombakan eselon II, termasuk saya diganti. Pelantikan besok, Kamis. Cuma begitu saja," ucap Anas.
"Nggak (dikasih tahu alasan dicopot). Cuma dibilang, 'Terima kasih atas pengabdian di Pemda DKI,'" cerita Anas.
Anas pun mempertanyakan posisi yang akan dia sandang selanjutnya kepada Anies. Hal ini mengingat masa pensiunnya jatuh pada awal Mei 2019.
"Nggak (mendapat SK pergantian atau pengangkatan). Saya bilang, 'Saya pensiun hampir setahun lagi, 11 bulan.' Saya tanya, 'Saya di mana (posisi barunya)?' Dia (Anies) bilang, 'Nanti Pak Sekda atur,'" kata Anas.
Sebelumnya, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sedang menyelidiki proses pergantian wali kota di DKI Jakarta. KASN menerima aduan dari pihak yang merasa keberatan atas proses tersebut.
"Ya, memang (diselidiki), kami selesaikan dalam proses. Kami minta keterangan, klarifikasi, kepada kedua belah pihak," kata komisioner KASN Bidang Pengaduan dan Penyelidikan, Sumardi, saat dihubungi, Senin (6/7).
Sumardi menuturkan telah memanggil Badan Kepegawaian Daerah. Pihaknya masih menunggu dokumen mengenai pergantian wali kota tersebut.
"Plt-nya Kepala BKD, kami mintai keterangan, sudah datang juga. Tapi memang kan ini tapi dokumen belum disertakan semua. Kita tunggulah," jelasnya. (aik/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini