"Setelah kita analisis, ternyata ada 11 ruko yang terkena kerusakan akibat ledakan itu. Di antaranya paling banyak kaca-kaca dinding ruko pecah," jelas Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar kepada wartawan di lokasi, Kamis (12/7/2018).
Indra tidak memerinci ruko apa saja yang terkena dampak ledakan. Sekadar untuk diketahui, di barisan ruko tersebut, selain perkantoran, juga ada beberapa tempat hiburan. Tempat hiburan yang sederet dengan lokasi ledakan dipastikan aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat memang posisinya ledakan itu menyebabkan kerusakan yang cukup berat. Kita belum bisa hitung berapa kerugian akibat ledakan kebocoran gas, masih dianalisis lebih dalam," ungkapnya.
Lokasi masih disterilisasi. Saat ini tim dari Puslabfor dan Inafis tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Memang SOP-nya, setelah rekan-rekan dari unit Jibom melakukan penyisiran, kemudian sterilisasi, setelah itu diserahkan kepada tim Puslabfor (yang) akan menganalisis lebih dalam lagi tentang kejadian sebenarnya," lanjutnya.
Sementara ini polisi menyimpulkan sumber ledakan bukan bahan peledak, melainkan tabung gas ukuran 12 kg. Ledakan akibat kebocoran tabung gas yang dipicu oleh korsleting listrik.
"Kemudian dipicu percikan api yang mungkin itu asalnya dari, apakah otomatis sakelar di dalam, sehingga muncul api dan itu yang jadi pemicu sehingga jadi ledakan," tambahnya.
Dua orang pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lokasi mengalami luka-luka akibat ledakan itu. Indra menyebut mereka terluka di bagian kaki karena menginjak pecahan kaca saat menyelamatkan diri ketika terjadi ledakan.