Inggard mengaku sudah mengajukan pengunduran diri ke NasDem sejak bulan lalu. Kini, dia mempertimbangkan niat nyaleg lagi.
"Pertama, saya mau tanya, masih nggak saya dibutuhkan. Masih mampu nggak saya. Kalau yang mau saya sendiri, kan repot. Kalau saya nyalon nggak ada yang pilih, gimana?" kata Inggard saat dihubungi, Selasa (10/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menunggu masukan dari konstituennya soal partai yang cocok jadi 'kendaraan' di Pileg 2019. "Apakah PKB, apakah Gerindra, apa PAN, kan nanti kita tanya. Kita kan kordinasi," ujar Inggard.
Inggard diketahui kerap kali berbeda pandangan dengan Fraksi NasDem DKI. DPRD DKI pernah mengajukan hak angket ke Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait dugaan anggaran siluman di APBD dan pernyataan kasar. Fraksi NasDem DPRD DKI sempat mendukung hak angket itu, tapi kemudian menarik diri.
Meski NasDem sudah menarik diri, saat itu ternyata Inggard maju terus. Dia membangkang dengan tetap mendukung hak angket untuk Ahok dan menjadi pimpinan angket. Saat itu Inggard sudah diancam sanksi pemecatan.
Tonton juga 'Menerka Sosok Ideal Pendamping Jokowi di Pilpres 2019':
detikcom juga pernah mewawancarai Inggard pada 17 April 2016. Inggard sempat mengungkap adanya tawaran suap Rp 5 miliar terkait pembahasan raperda soal reklamasi. Dia mendapat tawaran sekitar bulan Maret 2015.
Gara-gara pernyataan ini, Inggard diusulkan dipecat oleh NasDem. Usulan itu muncul karena sikap Inggard yang berlawanan dengan partai, termasuk soal angket Ahok dan pernyataan tentang tawaran suap reklamasi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini