"Sangat legowo, tidak ada masalah, kita sudah move on, jangan terlalu baper," ujar Hendrawan kepada detikcom, Minggu (8/7/2018) malam.
"Ini kan kontestasi biasa, jadi memang risiko mengusung kader sendiri adalah itu, kita mengambil risiko besar. Kalau hanya cari orang dari luar yang poluritas tinggi itu gampang, tapi partai politik harus mengedepankan kaderisasi," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Bertemu Mahathir, Megawati Tanya Resep Pemenangan Pilpres':
Hendrawan mengatakan, sebelum hasil rekapitulasi KPU rampung, PDIP lewat Tb Hasanuddin sudah mengucapkan selamat pada pasangan RK-Uu Rabu (27/6). Persoalan menang kalah menurutnya hal yang lumrah di kancah politik.
"Kami sudah datang, Tb hasanuddin sudah datang ke Ridwan Kamil menyampaikan selamat. Ini kan kontestasi biasa," katanya.
PDIP, lanjut Hendrawan mengaku sudah memprediksi bahwa jagoannya bakal keok di Pilgub Jabar dan Jatim. Namun, hal itu tak dipersoalkan. Terpenting bagi PDIP, calon pemimpin yang diusung merupakan kader PDIP, bukan sosok yang dilihat dari karena popularitasnya.
"Jadi memang risiko mengusung kader sendiri adalah itu, kita mengambil risiko besar, kalau hanya cari orang dari luar yang poluritas tinggi itu gampang, tapi partai politik harus mengedepankan kaderisasi," lanjut Hendrawan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini