Dukung Aa Gym, PKS Setuju Tak Boleh Ada Cebonger dan Kampreter

Dukung Aa Gym, PKS Setuju Tak Boleh Ada Cebonger dan Kampreter

Indra Komara - detikNews
Senin, 09 Jul 2018 07:14 WIB
Foto: dok. PKS
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setuju dengan pernyataan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) yang meminta tidak ada lagi sebutan 'kecebong' atau 'kampret' bagi pendukung tokoh politik. Menurutnya, media sosial harus memiliki etika, tidak boleh ada istilah cebonger atau kampreter.

"Saya setuju, media sosial itu harus beretika, tidak boleh ada cebonger, tidak boleh ada kampreter. Kita itu harus menjadi kontestasi karya, kontestasi gagasan, saya dukung Aa Gym, setuju," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada detikcom saat dihubungi Minggu (8/7/2018) malam.



Saksikan juga video 'Aa Gym: Jika Niat Baik, Calon Pemimpin Jangan Takut Kalah':

[Gambas:Video 20detik]



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Mardani meminta agar pemerintah juga ikut andil dalam menyejukkan kontestasi politik. Menurutnya, pemerintah tidak boleh hanya berpihak pada satu kelompok, dalam hal ini kelompok yang pro dengan pemerintah.

"Karena itu saya juga protes kenapa pihak Istana suka mengundang kelompok yang disebut cebonger ke sana, maksudnya nggak usah Istana masuk ke level itu, Istana harusnya main cantik, semuanya diapresiasi," ujarnya.

"Pemerintah harus mampu berperan dengan cerdas jangan memihak salah satu. KSP khususnya nih, suka terima-terima, jangan. Berperilaku lah sebagai ayah buat semua," sambung Mardani.

Sebelumnya, dalam Kajian Tauhid di Masjid Istiqlal, Aa Gym meminta kepada masyarakat jangan menyebut orang dengan gelar yang buruk, termasuk memanggil 'kecebong' atau 'kampret'.

"Jadi jangan panggil dengan gelaran yang buruk. Yang satu panggil kecebong, yang satu panggil kampret," kata Aa Gym, dalam acara Kajian Tauhid, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (8/7).

Dukung Aa Gym, PKS Setuju Tak Boleh Ada Cebonger dan Kampreter
(idn/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads