"Rencananya mau yustisi. Tapi mereka menolak. Alasan mereka menolak, pasukan banyak. Kedua, kami berpersepsi mereka menyembunyikan sesuatu sehingga menolak kedatangan kami," kata Camat Tambaksari Ridwan Mubarun pada wartawan dilokasi, Jumat (6/7/2018).
Ridwan mengungkapkan upaya operasi yustisi yang dilakukan pasukan gabungan karena banyak keluhan warga dan pengurus RT yang resah atas kegiatan para mahasiswa Papua di dalam asrama selama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Aksi petugas gabungan yang ditolak para mahasiswa Papua yang sudah berjaga di depan pagar asrama menolak petugas terjadi sejak pukul 20.00 WIB. Namun, 2 jam kemudian, upaya pendekatan petugas gabungan tidak berhasil dan memutuskan menarik diri karena mahasiswa semakin banyak yang keluar.
"Kami tidak tahu berapa jumlah mahasiswa di dalam karena masih ada mahasiswa yang sudah lulus masih tinggal disana. Karena kondisi tidak memungkinkan, kami menarik diri dan menunggu petunjuk pimpinan. Tapi kami pasti akan lakukan operasi yustisi, menunggu kondisinya dingin dulu," pungkas Ridwan.
Pantauan detikcom pukul 22.30 WIB, beberapa mahasiswa Papua masih berjaga di depan pagar asrama. Sedangkan sebagian petugas gabungan sudah menarik diri. Namun beberapa petugas berpakaian preman terlihat bersiaga dengan jarak sekitar 10 meter dari asrama. (ze/rna)