F-Hanura Ingatkan Anies: Hati-hati Rustam Effendi Tak Loyal

F-Hanura Ingatkan Anies: Hati-hati Rustam Effendi Tak Loyal

Mochamad Zhacky - detikNews
Jumat, 06 Jul 2018 15:42 WIB
Rustam Effendi (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Fraksi Hanura DPRD DKI Jakarta punya pendapat berbeda soal dilantiknya Rustam Effendi sebagai Wali Kota Jakarta Barat. Fraksi Hanura mempersoalkan sikap Rustam yang mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara di era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI.

Rustam baru saja dilantik sebagai Wali Kota Jakarta Barat oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. PDIP menyebut dilantiknya Rustam itu sebagai hadiah karena telah mendukung Anies-Sandiaga Uno di Pilgub DKI lalu.

"Menurut saya, kita agak berbeda sedikit. Bukan persoalan dia mendukung atau tak mendukung Anies-Sandi. Tapi, yang perlu satu dicatat bahwa ketika bawahan kita sudah mundur, itu catatan seumur hidup buat dia bahwa orang ini tak akan loyal dengan atasan dan cenderung menjadi pengkhianat. Jadi hati-hati di situ," kata Sekretaris Fraksi Hanura DPRD DKI Veri Yonnefil saat dimintai tanggapan, Jumat (6/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Veri mengakui kinerja Rustam saat menjabat Wali Kota Jakarta Utara memang baik. Namun, jika ia memiliki kewenangan memilih wali kota, Rustam tidak akan dipilih untuk menduduki jabatan tersebut. Dia mengingatkan Anies untuk berhati-hati.

"Lah ya. Dibuang yang begini-begini, gitu lho. Nggak loyal kepada atasan. Rustam bagus, kinerjanya bagus. Tapi sebagus apa pun kinerja anak buah, ketika dia sudah berkhianat kepada atasannya, itu sudah catatan sejarah dalam hidupnya, tertulis itu," terang Veri.

Veri khawatir Rustam akan kembali mengundurkan diri jika ada instruksi Anies yang tak bisa dia lakoni.

"Ya, kalau dia dalam 3 bulan ada perintah Anies yang tak bisa dia kerjakan, dia mundur. Bener nggak? Ini tipikal, ini tabiat," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menilai pengangkatan Rustam sebagai wali kota sebagai hadiah dari Gubernur DKI Anies Baswedan. Gembong menuding Rustam mempunyai peran saat terpilihnya Anies menjadi gubernur.

"Saya nggak mengatakan balas jasa. Tapi inilah hadiah yang diterima dari Pak Anies, untuk Pak Rustam, untuk pilihan mereka. Ini kan soal pilihan. Beliau kan sudah terang-terangan memberikan pilihan kepada Pak Anies akibat konflik dari Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), maka dia memberikan dukungan ke Pak Anies. Ini kan soal pilihan," papar Gembong saat dihubungi detikcom kemarin.


Rustam merupakan Wali Kota Jakarta Utara yang mengundurkan diri pada era Ahok. Di zaman Anies, Rustam dilantik kembali menjadi Wali Kota Jakarta Barat.

Saat masih menjabat Wali Kota Jakarta Utara, kinerja Rustam memang disorot oleh Ahok. Ahok tidak puas terhadap kinerja Rustam yang dianggap lambat dalam menertibkan permukiman liar di kolong Jalan Tol Ancol.

Selain itu, Rustam dituduh Ahok mendukung salah satu bakal calon Gubernur DKI, Yusril Ihza Mahendra, hingga kemudian Rustam mengundurkan diri sebagai Wali Kota Jakarta Utara. (zak/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads