"Ya, kalau saya lihat kan Gubernurnya Anies, secara ASN kan loyalitas terhadap pimpinan. Pertimbangan saya sih, pertimbangan kompetensi, ya. Kompetensi Pak Rustam itu dari mulai karir jadi lurah, camat, asisten di tingkat kota, terakhir wali kota, terus terakhir lagi Kabiro Administrasi Daerah, sangat mumpuni untuk hal itu," kata Wakil Ketua Fraksi PPP Riano P Ahmad saat dihubungi detikcom, Jumat (6/7/2018).
Menurut Riano, status PNS Rustam pasti sudah dicopot apabila terbukti memiliki hubungan politik dengan Anies. Sebab, sesuai peraturan PNS harus netral.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Suhaimi meyakini pemilihan Rustam sebagai wali kota sudah dipertimbangkan secara matang oleh Anies. Dia juga menilai Rustam memiliki pengalaman yang mumpuni sebagai wali kota.
"Saya percaya pak gubernur dan wagub pendekatannya adalah pendekatan profesional. Kan (Rustam) punya pengalaman di utara (Wali Kota Jakarta Utara), sehingga pengalaman itulah yang diharapkan bisa membantu melaksanakan program-program untuk mencapai maju kotanya dan bahagia warganya," papar Suhaimi.
"Jadi ini bukan persoalan like and dislike, bukan persoalan hadiah, tapi adalah pendekatan profesional. Karena itu, pesan saya di antaranya the right man in the right place," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DKI Gembong Warsono menyebut pengangkatan Rustam sebagai balas jasa yang diberikan oleh Anies Baswedan. Gembong menilai Rustam mempunyai peran dalam terpilihnya Anies menjadi gubernur.
Meski demikian, Gembong tidak menyebutkan dukungan apa saja yang diberikan Gembong kepada Anies Baswedan.
"Ini adalah hadiah dari pilihan Pak Rustam. Saya nggak mengatakan balas jasa. Tapi inilah hadiah yang diterima dari Pak Anies, untuk Pak Rustam untuk pilihan mereka. Ini kan soal pilihan. Beliau kan sudah terang-terangan memberikan pilihan kepada Pak Anies akibat konflik dari Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), maka dia memberikan dukungan ke Pak Anies. Ini kan soal pilihan," kata Gembong, Kamis (5/7).
Anies dan Rustam pun telah menepis tudingan Gembong tersebut. Anies sendiri menekankan pelantikan Rustam berdasarkan kompetensi kinerja, bukan sebagai hadiah.
"Kalau yang lain karena apa? Ndak ada alasan karena itu (hadiah). Alasannya karena kompetensi, karena kinerja selama ini dan kita bersyukur bahwa ternyata dari Jakarta, Ibu Kota ini membesarkan orang-orang yang bisa memimpin kota kota administratif. Kalau yang satu karena hadiah, yang lain karena apa?" kata Anies di Hotel Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (zak/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini