Ledakan itu terjadi pada Kamis (5/7) sekitar pukul 15.30 WIB. Warga di Kelurahan Pogar, Bangil, Pasuruan dikagetkan dengan ledakan yang terdengar empat kali itu.
Tonton juga video: 'Bomber Pasuruan adalah Eks Napiter, Pernah Beraksi di Kalimalang'
"Pertama ledakan terjadi pukul 11.30 WIB. Setelah itu ada tiga kali ledakan susulan," kata warga bernama Firman Andrei (35).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga kemudian membawa anak tersebut ke rumah sakit. Anak Anwardi tersebut awalnya dibawa ke RSUD Bangil.
Mengetahui anaknya dibawa ke rumah sakit, Anwardi hendak menyusul anaknya. Namun puluhan warga menghalanginya.
"Warga menghalangi dia karena tahu yang meledak bom. Sebagian warga juga sudah lapor polisi," kata Firman.
Begitu dihalangi warga, Anwardi masuk ke rumah mengambil tas ransel. "Ia mengancam warga dengan ransel itu. Saat itu dia meledakkan bom lagi, sebanyak 3 kali," terangnya.
Karena itu, warga menjauh dan Anwardi mengambil motor dan kabur dalam keadaan terluka. Anwar yang dikenal jarang bergaul dengan tetangga kini masih diburu oleh tim Densus Polri.
Polisi telah memeriksa istri Anwardi. Sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian berupa bom lempar aktif hingga buku berkonten jihad juga diamankan untuk penyelidikan.
"Di situ ada bom lempar aktif, tapi sudah diurai (petugas). Juga ada paku baru, ada gotri. Ada juga buku-buku jihad," ungkap Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin saat jumpa pers di Mapolres Pasuruan, Jalan dr Soetomo, Bangil, Kamis (5/7/2018) malam.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini