.webp)
"Di Jakarta ini banyak warga yang mengalami gangguan jiwa, menurut statistik itu 20%, tapi ini jangan diartikan ekstrem, itu adalah skalanya. Jadi artinya yang ada sekarang itu penting dan kita berharap kalau ada tanda gangguan sering merasakan, cepatlah kita bertindak. Datangi fasilitas-fasilitas termasuk datangi tempat ini (RSKD Duren Sawit)" kata Anies di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (5/7/2018).
Tonton juga 'Groundbreaking RSKD, Anies "20% Warga Alami Ganggung Jiwa':
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengatakan hal itu usai peletakan batu pertama Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit. Disampaikan juga dalam sambutannya dalam pelaksanaan pembangunan rumah sakit tersebut, tidak memungkikan seorang gubernur bisa turun langsung ke lapangan.
Menurutnya, ada peran manajemen yang memiliki kesamaan cara pandang untuk memantau perkembangan pembangunan di Jakarta.
"Gubernur tidak mungkin mengawasi sampai ke ujung pelaksanaan. Kalau gubernurnya mau melakukan atraksi boleh datang ke sana (lokasi proyek), bikin atraksi untuk eksposure, secara politik bagus, itu akan membuat gubernur terlihat keren turun ke lapangan difoto sana-sini," ujarnya.
"Tapi kalau kita membicarakan tentang perubahan, tidak mungkin gubernur, asisten Kesra, Kadis, untuk semua turun ke bawah. Itulah diperlukan manajemen, kesamaan cara pandang," lanjut Anies.
Selain RSKD Duren Sawit, Anies juga secara resmi mengumumkan groundbreaking untuk RSUD Koja dan RSUD Cengkareng. Untuk RSKD Duren Sawit anggarannya Rp 228 miliar.
"Total anggaran Rp 228 miliar. Untuk Cengkareng Rp 170 Miliar sekian, kalau Koja Rp 125 Miliar sekian," ucap Dirut RSKD Duren Sawit Julaga Lumban Tobin di lokasi yang sama.
 |
