"Kalau kita berpikir lebih tenang, Toba itu akan menjadi masalah kalau tinggalkan mayat itu di situ," kata Ratna kepada detikcom, Senin (2/6/2018).
Tonton juga video 'Menhub Siap Tegakkan Hukum Terkait Tragedi KM Sinar Bangun':
Danau yang ikonik di Sumatera Utara itu adalah daerah pariwisata yang harus senantiasa dijaga. Semua orang tidak boleh takut untuk datang ke tempat wisata. Namun pola pikir orang-orang bisa saja mengarah ke rasa takut karena ada mayat yang belum dievakuasi di situ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Ratna mendesak evakuasi mayat korban KM Sinar Bangun terus dilanjutkan karena ini adalah persoalan kemanusiaan. Pemerintah harus terus mengusahakan agar masalah ini rampung ditangani.
"Dan itu kalau publik internasional tahu, kita akan dikritik habis. Ini masalah kemanusiaan. Urusan kemanusiaan itu nggak boleh menyerah," kata dia.
Ratna mengaku telah menerima penjelasan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), pencarian korban dihentikan karena salah satu alasannya yakni mayat korban telah rusak. Ratna tidak terima dengan alasan ini.
"Saya tanya ke rakyat (keluarga korban), mereka menyatakan biar cuma selendangnya, kami mau (korban) diangkut. Kami tidak mau pencarian dihentikan," tutur Ratna.
Gara-gara sikapnya yang menolak penghentian pencarian korban KM Sinar Bangun, Ratna terlibat ribut-ribut dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini