"Pelaku bisa dihukum seberat-seberatnya sesuai aturan yang ada. Kami mengapresiasi Polres Aceh Timur atas penangkapan tersebut," kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (2/7/2018).
"Kami berharap agar pelaku yang lain bisa tertangkap dan jaringannya bisa dibongkar," jelas Sapto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara terkait hadiah yang diberikan untuk orang yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan gajak jinak tersebut, BKSDA masih mencari waktu yang tepat. Menurut Sapto, pihaknya masih membericarakan hal itu dengan mitra.
"Kalau reward kami sedang cari waktu yang pas ya. Sedang kami bicarakan dengan mitra," ungkap Sapto.
Gajah jinak jantan bernama Bunta dibunuh secara sadis pada Sabtu (9/6) llalu sekitar pukul 08.00 WIB. Pembunuhan dilakukan di CRU Serbajadi, Aceh Timur, Aceh. Polisi menduga pelaku datang ke CRU Serbajadi dan selanjutnya memberikan pisang dan mangga yang sudah ditaruh racun ke gajah.
Setelah hewan bertubuh besar ambruk, pelaku kemudian memotong pipi gajah untuk diambil gading. Aksi pembunuhan gajah jinak ini baru diketahui setelah mahout datang ke lokasi.
Usai kejadian, BKSDA Aceh membuat sayembara untuk mencari pelaku. iapapun yang dapat memberi informasi akurat keberadaan pelaku, akan dihadiahi Rp 10 juta. Polisi sudah berhasil mengungkap kasus ini dan menangkap dua orang terduga pelaku. Dari tangan kedunya, polisi juga menyita satu unit gading yang diduga milik Bunta. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini