Prabowo Cerita soal Dilarang Bicara Politik oleh Rachmawati

Prabowo Cerita soal Dilarang Bicara Politik oleh Rachmawati

Mochamad Zhacky - detikNews
Jumat, 29 Jun 2018 16:15 WIB
Prabowo Subianto (Foto: Mochammad Zhacky/detikcom)
Jakarta - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri acara halalbihalal keluarga besar Universitas Bung Karno (UBK). Prabowo sempat bercerita saat memberikan sambutan karena dilarang bicara politik oleh pendiri UBK Rachmawati Soekarnoputri.

Kegiatan halalbihalal digelar di aula Ir Soekarno di UBK, Jalan Kimia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/6/2018). Rachmawati sendiri hadir dalam acara tersebut. Hadir pula eks Ketum PAN Amien Rais, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan ekonom Rizal Ramli.

"Beliau (Rachmawati) sudah kasih instruksi, nggak boleh bicara politik. Tapi memang dalam hidup ini selalu kita dihadapkan dengan pilihan, pilihan untuk menerima ketidakadilan, ketidakbenaran atau kita menegakkan keadilan dan kebenaran," kata Prabowo saat sambutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Prabowo kemudian bercerita pengalamannya saat masih aktif sebagai anggota TNI. Dia menceritakan bagaimana peninggalan-peninggalan masa penjajahan masih ada di Tanah Air.

"Saya masih mengalami tahun 1978, saya letnan satu, saya membawa prajurit saya berenang, saya bawa ke Manggarai waktu itu. Memang itu kolam renang yang paling murah dan itu sudah banyak yang berlumut dindingnya," tutur Prabowo.

"Saya lihat, saya kan iseng orangnya, saya korek-korek dindingnya yang berlumut. Saya lihat kok ada prasasti yang dipahat, saya bersihkan, di situ ada bahasa Belanda, verboden voor honden en inlander. Ternyata benar cerita bapak saya," imbuhnya.

Ia pun mengusulkan agar sejumlah peninggalan masa penjajahan harus diubah. Salah satunya yakni mengembalikan makam para pahlawan ke kampung halamannya.

"Saya ingin mengusulkan bahwa kita harus berjuang. Saya sebetulnya ingin mengembalikan, makamnya Diponegoro ke rumahnya di Yogyakarta. Ini hanya simbol bahwa bangsa asing pernah menjajah, pemimpin kita dibuang dan matinya pun dia nggak boleh ke rumah," ucap Prabowo.


Prabowo pun berkelakar mengaku akan melakukan hal tersebut seandainya terpilih menjadi presiden. Eks Danjen Kopassus juga meminta Rizal Ramli melakukan tindakan serupa jika terpilih menjadi presiden.

"Insyaallah kalau nanti, siapa tahu 2019, entah Pak Rizal Ramli atau saya, saya titip. Demikian juga, kemungkinan kalau tidak salah di Sulawesi Utara, mungkin ada, Imam Bonjol, Tuanku Imam Bonjol, ya, saya kira harus dikembalikan ke kampung halamannya," tutur dia disambut tawa tamu yang hadir.

Di akhir sambutannya, Prabowo pun kembali bercanda. Dia mengulang slogan saat mencalonkan diri sebagai capres 2014.

"Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi. Agak nyelip-nyelip sedikit," ucap Prabowo mengakhiri sambutannya diiringi tawa dan tepuk tangan hadirin yang hadir. (zak/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads