Ikan Arapaima yang Dilepas di Jatim Berpotensi Serang Manusia

Ikan Arapaima yang Dilepas di Jatim Berpotensi Serang Manusia

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Rabu, 27 Jun 2018 04:34 WIB
Ikan Arapaima di Sungai Brantas/Foto: dok. Baihaqi Bahar Alwi Tantra
Jakarta - Sejumlah ikan predator Arapaima gigas dilepas di Sungai Brantas, Jawa Timur. Komunitas Wild Water Indonesia (WWI) mengatakan pelepasan ikan raksasa tersebut di perairan terbuka tersebut berpotensi membahayakan keselamatan manusia.

"Itu bisa membahayakan juga buat kita (manusia). Jumlahnya itu banyak lho, nggak ada lawannya lho itu di Brantas," kata Founder WWI, Michael Risdianto, kepada detikcom, Selasa (26/6/2018) malam.

Michael mengungkapkan, dari sejumlah kasus yang ada, banyak ditemukan serangan Arapaima ke penduduk sekitar Sungai Amazon. Apalagi, jika ikan predator yang merupakan endemik Sungai Amazon itu dalam jumlah banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Artinya apa, itu kan gambaran buat kita ada potensi nggak sekedar ke habitat, tapi ke human juga. Itu harus kita pertimbangkan. Apalagi konteks brantas, ikan lokalnya kan juga nggak banyak bader, tawas, itu juga minim terus dikasih predator yang nggak ada lawan. Kan itu mengerikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Michael menjelaskan, dalam konteks mangsa memangsa, pemangsa akan memilih mangsa yang sesuai dengan ukuran tubuhnya. Semakin besar pemangsa, maka semakin besar pula mangsa yang diincar.

"Kalau yang sudah besar, pasti kan burung ikan yang kecil-kecil nggak mau. jadi bisa jadi ke ternak yang di pinggir kali atau anak-anak. Karena kan konteks memangsa itu mereka ngukur mangsa, kalau kecil nggak cukup ya mereka cari ambil yang besar dan itu bisa apa aja. Random," tuturnya.



Michael berharap, kejadian pelepasan ikan berbahaya ke perairan terbuka tak kembali terulang. Dia juga berharap predator keeper atau pemilik ikan predator yang ada di Indonesia untuk mengikuti regulasi dan aturan yang ada di Indonesia.

"Sebenernya di komunitas predator di Indonesia yang ada itu, mereka juga memahami regulasi terkait ini, mereka ada rules kalau sudah bosan atau sudah tidak mampu, untuk hal itu banyak opsi, di komunitas predator itu mereka buka lelang siapa yang mau ngasuh berikutnya jadi semacam hibah ke teman sesama komunitas atau ke masyarakat. Kalau tidak ada lagi yang mau ya opsinya ya dimusnahkan, karena biaya pemeliharaannya UMR saja nggak cukup," kata Michael.

Michael juga meminta, jika ada pemilik ikan predator yang sudah bosan atau tak sanggup lagi memelihara, untuk menghubungi lembaga sosial masyarakat (LSM) atau instansi yang terkait dengan perikanan. Khususnya LSM atau intansi yang melakukan edukasi ke masyarakat terkait ikan yang tergolong Spesies Asing Invasif (SAI).

"Yang menjadikan ikan ini untuk dipamerin atau edukasi ke kebun binatang atau workshop spesies asing. Jadi opsi terakhir ya kalau nggak ada yang nampung ya dimusnahin," ujarnya.

Ikan yang berhabitat asli benua Amerika, khususnya di Amerika Selatan itu pertama kali ditemukan pada Minggu (24/6) lalu di Sungai Brantas.

Warga pun langsung heboh karena ukuran ikan sangat besar yakni sekitar 1,5 meter. Beratnya mencapai hingga 40 kilogram. Diduga ikan Arapaima itu sengaja dilepas oleh pemiliknya.

Kepala BKSDA Jatim, Nandang Prihadi, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari warga terkait keberadaan ikan Arapaima yang membuat heboh. Ikan tersebut diduga dilepas oleh seseorang yang memang telah membudidayakannya.

"Tidak ada satupun yang terdaftar dari kami terkait pembudidaya ikan tersebut. Tidak ada catatannya. Info hasil penyelidikan teman-teman di lapangan, ikan dilepas oleh seseorang yang memelihara ikan tersebut ke Sungai Brantas," ujar Nandang kepada detikcom, Selasa (26/6/2018). (mae/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads