Salah satunya ada di Badung, Bali. Bertempat di balai banjarUbung, Desa AdatSempidi, kecamatanMengwi, bangunan khas
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Martana menjelaskan konsep piala dunia ini dibuat dengan harapan bisa menarik para pemilih untuk datang ke TPS. Agar pemilih tertarik datang bukan hanya untuk mencoblos tapi juga berdiskusi tentang tim jagoan mereka. Tentunya hal ini diakui Martana akan menjadi hal yang lebih seru dan ada unsur sportifitas bagi para pendukung kedua paslon gubernur dan wakil gubernur Bali.
"Jadi suasananya dibikin santai jangan sampai pemilu suasananya ngeri. Mau (pemilih) datang, memilih pilihan yang mereka inginkan dengan suasana beda," ungkapnya.
Martana juga berharap dengan kemasan piala dunia di TPS yang berlokasi tidak jauh dari pusat pemerintahan kabupaten Badung ini juga bisa menekan angka golput.
"Saya pikir juga akan mengurangi golput ya," ucapnya lagi.
Di TPS ini selain bendera peserta juga dipasang hiasan berupa bola plastik yang di cat sesuai warna bendera ke 32 negara. Pernik piala dunia ini ditata rapi mengelilingi meja KPPS, bilik dan kotak suara.
Pada saat hari pencoblosan, petugas KPPS juga akan mengenakan jersey negara peserta. Namun juga tetap ada unsur pakaian adat Bali.
"Kita pastikan mereka pakai jersey tapi di kombinasikan dengan pakaian Bali, destar (udeng Bali) dan Kamen," pungkasnya.
Di TPS ini tercatat jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 594 pemilih yang berasal dari 2 lingkungan.
(rvk/rvk)