"Kalau dia menggunakan fasilitas negara ya tidak bisa diterima, tapi kalau urusan pribadi silakan. Tapi ingat jangan pakai seragam atau atribut negara untuk acara pribadi, itu nggak boleh," kata pengamat publik Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Muhammad Husni Thamrin kepada detikcom, Selasa (26/6/2018).
Dikatakan Husni, staf di Kemenkumham seharusnya bisa lebih bijak menggunakan atribut negara. Bahkan dia menyarankan Kakanwil dan staf yang terlibat sebagai panitia mengganti pakaian mereka jika ingin melanjutkan acara pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gunakanlah fasilitas atau korps-korps yang melambangkan negara itu untuk kepentingan negara, bukan kepentingan pribadi. Meskipun acara kantor sudah selesai," tegasnya.
Husni mengakui, selama ini banyak ASN terlibat acara kepanitiaan atasan mereka di kantor. Hal itu tidaklah melanggar, tapi apa yang telah dilajukan oleh staf Kanwil Kemenkumhan kemarin sangatlah tidak etis.
"Boleh staf sebagai ASN terlibat sebagai panitia karena banyak pejabat datang ke acara tersebut. Tapi balik lagi, atribut itu harus dilepas karena kurang etis begitu," tutupnya.
Belajar dari kasus Kanwil Sumsel, Husni meminta seluruh ASN dapat bertindak sebagaimana mestinya. Serta tidak menggabungkan acara kedinasan di luar daerah dengan urusan pribadi.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenkumham Sumatera Selatan (Sumsel), Sudirman D Hury membenarkan foto tersebut. Rapat para ASN itu di hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
"Iya (ada rapat pernikahan pakai pakaian dinas). Ini kan begini ya, panitia itu dari Kementerian, hari ini geladi bersih. Tadi selesai jam kantor, langsung ke gedung untuk melihat bagimana kondisi gedung karena mau geladi bersih terakhir hari ini. Kenapa memang?" kata Sudirman saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (25/6/2018) malam. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini