"Yang sangat penting adalah, bagi kita di pemprov, untuk memastikan di tempat-tempat hiburan, tempat wisata, tempat berkumpulnya warga itu kita akan pastikan ada pemantauan yang lebih baik sehingga orang yang dicurigai atau orang-orang yang kelihatan mencurigakan itu harus ada pemantauan. Dan nanti biar kerja sama, sama kepolisian," kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018).
Anies menuturkan untuk penanganan kasus Syarief, Pemprov DKI menyerahkannya ke pihak kepolisian. Sebab, insiden tersebut sudah masuk ke ranah hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Anies berpesan kepada warga Jakarta untuk selalu waspada. Karena insiden yang menimpa Syarief bisa dialami siapa saja dan di mana saja.
"Kejadian pencurian, kemudian pencolengan, penjambretan, itu bisa terjadi di mana saja. Karena itu kita semua harus, nomor satu, kita sendiri meningkatkan kewaspadaan, jangan sampai kitanya lengah," ucap Anies.
Peristiwa kecelakaan yang menimpa Syarief terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Lokasi penjambretan disebutkan terjadi di sekitar Museum Fatahilah, Kota Tua. Sempat terjadi tarik-menarik tas antara korban dengan pelaku. Korban akhirnya terjatuh dari atas sepeda.
Syarief sore tadi menjalani operasi tulang bahu di RS Medistra. Syarief menderita patah tulang karena terjatuh dari sepeda saat mempertahankan tasnya. (zak/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini