"Sudah 4 orang kemarin kami ditetapkan sebagai tersangka, 2 di antaranya oknum kepala desa aktif di Empat Lawang," kata Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain kepada detikcom, Kamis (21/6/2018).
Zulkarnain menyebut keempat tersangka berinisial PR, AF, AT dan IF. Mereka telah dimintai keterangan dan cukup alat bukti dan disebut menjadi provokator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain empat tersangka itu, penyidik dari Polda Sumsel dan Polres Empat Lawang telah memeriksa puluhan orang sebagai saksi. Termasuk para kepala desa Empat Lawang yang diduga kuat ikut terlibat.
"Di sana memang rawan, oknum kepala desa yang harusnya menghimbau agar tidak ada konflik, malah ikut terlibat. Itu sudah saya minta penyidik periksa, ada beberapa oknum kades terlibat sesuai informasi warga," kata Zulkarnain.
"Sebenarnya oknum kades ada 4 orang diperiksa, tapi 2 lagi tidak terbukti dan langsung dibebaskan. Saya menghimbau kades tetap netral dan memantau warga saat pemilihan," tegasnya.
Mengantisipasi terjadi bentrok susulan saat pencoblosan 27 Juni nanti. Polda Sumsel mengaku sudah mengirim dua pleton anggotanya yang berjumlah 60 orang.
Memasuki massa tenang, diperkirakan ada sekitar dua pleton lagi bantuan dari Mabes Polri dan didatangkan langsung dari Polda Bengkulu.
Untuk diketahui, bentrok dua kubu dari timses cabup di Empat Lawang terjadi pada Selasa (16/6) sekitar pukul 16.30 WIB. Satu orang tewas dan tiga orang mengalami luka akibat baku tembak di jalan raya kala itu. (asp/asp)