"Hari pertama lebaran, sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang hanya 1.286 ton dengan 326 rit truk sampah dan pada H+1 Idul Fitri 2.060 ton dengan 409 rit truk sampah. Sedangkan pada H-1, total sampah mencapai 7.781 ton dengan 1.434 rit truk sampah," kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Minggu (17/6/2018).
Isnawa menuturkan pada tahun sebelumnya jumlah sampah di DKI menurun saat H-1 Lebaran. Namun, yang terjadi tahun ini justru sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada H-1 lebaran 2018 ini, Isnawa mengaku menginstruksikan jajarannya untuk mengosongkan tempat pembuangan sementara (TPS) di seluruh wilayah DKI. Instruksi itu dikeluarkan untuk mengantisipasi penumpukan sampah di TPS.
"Sampah jika lebih dari 3 hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu," terang Isnawa.
Dinas LH DKI memprediksi puncak jumlah sampah di DKI akan terjadi menjelang cuti lebaran selesai. Karena itu, Dinas LH DKI tetap menyiagakan petugas baik petugas pengangkut maupum sopir truk sampah.
"Diperkirakan puncak tonase penanganan sampah akan terjadi pada H+7, H+8, H+9 dan H+10, setelah cuti lebaran usai. Kami sudah mengantisipasi peningkatan tersebut. TPST Bantar Gebang tempat diprosesnya sampah Jakarta pun tetap beroperasi 24 jam selama libur. Sebanyak 300 personel ditugaskan piket di tempat pengelolaan sampah TPST Bantar Gebang," papar Isnawa. (zak/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini