"Beliau punya jabatan resmi sebagai Wantimpres, selain jabatan-jabatan yang lain. Kedudukan ini tidak bisa dipisah-pisah," ujar Sekretaris F-PKS DPR Sukamta kepada wartawan, Selasa (12/6/2018).
Menurut Sukamta, Yahya harusnya sadar akan jabatan Wantimpres itu. Kunjungan Yahya sendiri telah ditegaskan bukan sebagai Wantimpres, tapi pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah nekat ini akan men-downgrade sikap dan langkah-langkah pemerintah yang secara aktif mendorong kemerdekaan Palestina," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Yahya berbicara di Israel pada Minggu (10/6) waktu setempat. Dia menjadi pembicara dalam diskusi yang moderatornya Direktur Forum Global AJC Rabi David Rosen. Acara itu dihadiri 2.400 orang.
Yahya berbicara dalam acara diskusi yang diadakan organisasi Yahudi Amerika. Dia juga telah menegaskan alasan kehadirannya di Israel.
"Saya berdiri di sini untuk Palestina. Saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka," kata Yahya setelah menjadi pembicara dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel itu sebagaimana dilansir NU Online, Senin (11/6).
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, Yahya memenuhi undangan tersebut atas nama pribadi dan tak ada kaitannya dengan PBNU. Apa yang dilakukan Yahya di Israel ditegaskan Said Aqil sangat bersifat pribadi.
"Menyikapi kehadiran Kiai Yahya Staquf ke seminar yang diadakan oleh Yahudi Amerika di Yerusalem atau di Israel, kami PBNU menyatakan bahwa kehadiran Kiai Yahya Staquf atas nama pribadi, sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," kata Said Aqil. (gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini