"Ada baiknya Pak Yahya tadinya tidak perlu ke Israel untuk menjaga arah politik luar negeri kita yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina. Apa pun alasannya, baik kunjungan pribadi atau apa pun. Sangat disayangkan, tapi sudah telanjur terjadi," ujar Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean, Rabu (13/6/2018).
"Hanya satu harapan kita, Pak Yahya menjelaskan secara rinci kunjungannya, maksud dan tujuannya. Jika memang salah, ya sebaiknya minta maaf," ucap dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ferdinand, kunjungan Yahya bisa membuat rakyat Indonesia terluka. Sikap Yahya Staquf yang bertolak ke Israel, disebut Ferdinand, sangat berkebalikan dengan posisi RI yang tegas mendukung kemerdekaan Palestina.
"Memang sangat disayangkan kunjungan tersebut yang berpotensi melukai hati bangsa ini secara umum. Bukan cuma umat Islam, tapi semua anak bangsa, mestinya menyayangkan kunjungan tersebut," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Yahya berbicara di Israel pada Minggu (10/6) waktu setempat. Dia menjadi pembicara dalam diskusi yang moderatornya Direktur Forum Global AJC Rabi David Rosen. Acara itu dihadiri 2.400 orang.
Yahya berbicara dalam acara diskusi yang diadakan organisasi Yahudi Amerika. Dia juga telah menegaskan alasan kehadirannya di Israel.
"Saya berdiri di sini untuk Palestina. Saya berdiri di sini atas dasar bahwa kita semua harus menghormati kedaulatan Palestina sebagai negara merdeka," kata Yahya setelah menjadi pembicara dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) di Israel itu sebagaimana dilansir NU Online, Senin (11/6).
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan Yahya memenuhi undangan tersebut atas nama pribadi dan tak ada kaitannya dengan PBNU. Apa yang dilakukan Yahya di Israel, ditegaskan Said Aqil, sangat bersifat pribadi.
"Menyikapi kehadiran Kiai Yahya Staquf ke seminar yang diadakan oleh Yahudi Amerika di Yerusalem atau di Israel, kami PBNU menyatakan bahwa kehadiran Kiai Yahya Staquf atas nama pribadi, sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama," kata Said Aqil. (gbr/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini