KPK Tangkis Tudingan PDIP soal Main Politik

KPK Tangkis Tudingan PDIP soal Main Politik

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Selasa, 12 Jun 2018 15:14 WIB
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - KPK menangkis tudingan 'bermain' politik oleh PDIP. Sebagai lembaga penegak hukum, KPK selalu didasari pembuktian.

"Kita lebih pada pembuktiannya dan adanya peristiwa pidana di situ," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang kepada detikcom, Selasa (12/6/2018).


Peristiwa pidana yang dimaksud Saut adalah tentang operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat 2 kader PDIP, yaitu Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar dan mantan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo. Urusan 2 kader PDIP itulah yang membuat partai berlambang banteng tersebut menyebut KPK 'main mata' dalam perpolitikan nasional untuk menargetkan PDIP. Namun KPK membantahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi menyasar parpol tertentu, (tentu saja) jauh hal (dugaan) itu. KPK malah lebih banyak perhatian untuk membangun parpol yang cerdas dan berintegritas," kata Saut.

Alih-alih KPK yang memilih target, Saut menyatakan ini lebih merupakan probabilitas seseorang tertangkap karena melakukan tindak pidana. Soal adanya lawan politik yang, misalnya, melapor, Saut menyebut itu di luar ranah KPK.


"Jadi kalau Anda korup, risiko kena KPK pasti ada. Soal KPK didukung masyarakat atau katakan adanya lawan politik ngintip-ngintip yang kemudian memang bermain, itu soal lain yang di luar ranah KPK. Jadi jalan amannya hentikan korupsi," tuturnya.

Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto sebelumnya menuduh KPK berpolitik. Dia menduga proses hukum yang menjerat kadernya tidak lepas dari dinamika pilkada.

"Karena di masa lalu itu, oknum-oknum KPK tidak terlepas kepentingan politik di luarnya. Siapa yang bisa memastikan bahwa tidak ada pesanan terkait hal tersebut," ucap Hasto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. (nif/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads