2 Kader Jadi Tersangka, PDIP Tuding KPK Main Politik

2 Kader Jadi Tersangka, PDIP Tuding KPK Main Politik

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Selasa, 12 Jun 2018 11:16 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta - Dua kader PDIP baru-baru ini berstatus tersangka di KPK. Sekjen partai berlambang banteng itu, Hasto Kristiyanto, menuding KPK bermain politik.

"Karena di masa lalu itu, oknum-oknum KPK tidak terlepas kepentingan politik di luarnya. Siapa yang bisa memastikan bahwa tidak ada pesanan terkait hal tersebut," kata Hasto di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2018), seusai acara mudik bersama.


Kemudian, Hasto menuding Abraham Samad pernah menyalahgunakan kekuasaan saat memimpin KPK. Dia menyinggung Samad soal pencoretan daftar nama menteri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengalaman Pak Abraham Samad mencoret daftar menteri sampai sekarang nggak ada dokumen yang menunjukkan adanya dokumen kerja. Saya pernah bertanya ke Pak Taufiequrachman Ruki, ada nggak dokumen kerja untuk mencoret bakal calon menteri yang hampir 17 nama dicoret? Nggak ada, sehingga jangan sampai hal tersebut terulang," tutur Hasto.

Sebelumnya, Hasto juga curiga terhadap proses hukum yang menjerat 2 kader PDIP tersebut. Dia mengaku mendapatkan informasi dari masyarakat di Tulungagung bahwa tim kampanye lawan menyampaikan bahwa akan ada kejadian luar biasa.


"Prosesnya betul mencolok dan betul tidak terlepas dari dinamika pilkada," ujarnya.

"Kemudian menggunakan berbagai upaya, untuk termasuk menggunakan hukum sebagai alat kekuasaan," imbuh Hasto.

Dua kader PDIP yang dimaksud adalah Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar dan mantan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo. Keduanya disebut KPK menerima dari seorang kontraktor terkait 2 proyek berbeda di wilayah masing-masing.



'PDIP Tuding KPK Main Politik Dalam OTT di Blitar dan Tulungagung'

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads