Menurut putri sulungnya, Siti Hardijanti Indra Rukmana alias Mbak Tutut hobi cerutu sebagai pengganti nyangklong, mengisap tembakau lewat pipa. "Dulu kan suka nyangklong, pipa, ya cuma sebentar asal iseng saja," kata Tutut di acara Blak blakan detikcom yang tayang Jumat (8/6/2018).
Menurut dia, Soeharto tak selalu menyalakan cerutu yang dipegang. Kadang hanya digigit-gigit saja. Cerutu-cerutu itupun tak pernah dibeli sendiri karena merupakan pemberian dari teman-temannya atau dari kolega tamu negara. "Belinya di mana, orang bapak enggak pernah belanja," papar Tutut.
Sejumlah mantan menteri punya kesaksian soal gaya Soeharto mengisap cerutu dan tafsirnya. Menurut mantan Menteri Dalam Negeri Jenderal Rudini, 1988-1993, jika Soeharto sedang mengisap cerutu, apalagi jalan mondar-mandir di tempat tatkala menghadap, itu pertanda dia sedang in good mood (hatinya sedang riang). "Kalau kita lapor, suasananya pasti enak," ujarnya dalam buku Dari Soekarno Sampai SBY karya Tjipta Lesmana.
Sementara mantan Menteri Perhubungan (1988-1993) dan Menko Kesra Azwar Anas (1993-1998) memberikan kesaksian senada. Tetapi jika Soeharto cuma menggigit-gigit kecil cerutu seorang menteri yang tengah menghadap harus bersikap lebih hati-hati. "Karena itu pertanda pikirannya penuh masalah dan yang hidup di hatinya tak dapat diduga," kata Azwar dalam biografi Teladan dari Ranah Minang yang ditulis sastrawan Abrar Yusra.
Namun menurut Tutut, sebetulnya tak ada kaitan antara Soeharto mengisap cerutu dengan kode atau gaya komunikasi. "Enggak ada kaitanya dengan suasana hati. Kalau ingin cerutu ya cerutu aja. Enggak ada ya untuk menghilangkan stress gitu," katanya.
Hal menarik, sebagai ayah Soeharto rupanya cukup toleran terhadap anak-anaknya soal rokok. Dia tak pernah menegur saat mengetahui anak-anak lelakinya seperti Sigit Harjojudanto dan Bambang Tri Hatmodjo merokok.
"Endak, endak pernah dilarang. Yang dilarang itu merokok sekaligus dua," kata Sigit sambil tersenyum kepada detikcom di kediaman Soeharto, Jalan Cendana, Kamis (7/6/2018) malam.
Tutut sendiri mengaku pernah merokok. Itu terjadi saat dia duduk di bangku SMA. Hal itu awalnya dilakukan hanya coba-coba karena pergaulan. Setelah hamil anak pertama, Tutut berhenti merokok. "Awalnya ya ikut-ikutan pergaulan, tapi jadi keterusan. Baru berhenti pas hamil anak pertama," kata Tutut sambil tertawa. (jat/jat)