"Iya itu ke siapa sajalah, kan itu tausyiah, tausiyah itu ke siapa saja supaya itu menjadi pengingat bagi kita," kata Hanafi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Hanafi menjelaskan pesan yang disampaikan ayahnya melalui video dengan latar belakang Masjidil Haram itu, bahwa dalam politik itu lebih banyak harus dimaknai sebagai perjuangan, bukan sekedar cari kursi atau jabatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau politik itu cuma dimaknai sebagai cari jabatan, cari kekuasaan, ya itu nanti bolak-balik bolak-balik dan yang seperti itu pasti berlawanan dengan hati. Saya menangkap pesan Pak Amien dalam berpolitik itu harus lebih besar maknanya, tidak sekadar politicking," lanjutnya.
Sebelumnya, Amien Rais menyatakan ada temannya yang berbalik kanan menyeberang dan kini mulai menyerang dirinya. Pernyataan itu disampaikan Amien Rais melalui akun Instagram @amienraisofficial, Senin (4/6/2018). Amien menyampaikan itu melalui video dengan latar belakang Masjidil Haram.
"Assalamualaikum wr. wb. Saudara-saudaraku, di tahun politik ini, sepertinya muncul sebuah fenomena baru, yaitu teman-teman yang mula-mula nampak lurus, nampak tawaduk, nampak istikamah, tiba-tiba agak berbalik kanan dan mengagetkan," kata Amien Rais dalam video yang di-posting di akun amienraisofficial, Senin (4/6/2018).
Menurut Amien, adanya sikap yang berbeda dengan sejumlah rekannya di tahun politik ini adalah hal yang biasa. Dia hanya berharap rekan-rekan yang sudah berbeda itu dapat kembali ke jalan yang seharusnya.
Hanya, Amien tidak menyebut dengan jelas siapa teman-teman yang dimaksud 'berbeda arah' itu.
"Dalam tarikh (sejarah) Islam, bahkan dalam Alquran, dalam hadis pun, fenomena ini sangat biasa. Jadi kita hanya harapkan teman-teman kita itu, yang semula kita anggap istikamah, lurus, tiba-tiba balik kanan," kata Amien.
Sampai akhir video, Amien tak menyebut siapa sosok yang disebutnya sebagai teman yang balik kanan itu. Sosok itu menjadi misteri. (tor/tor)