"Teknis (pemasangan infus) itu adalah urusan perawat, kewenangan perawat," ucap Bimanesh ketika menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa perintangan penyidikan KPK terhadap Novanto dalam persidangan, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).
Perawat yang memasang infus tersebut juga pernah diperiksa dalam persidangan, namanya Indri Astuti. Dia mengaku saat itu tidak menemukan pembuluh darah Novanto sehingga memutuskan sendiri memakai jarum infus anak-anak. Bimanesh pun sependapat dengan Indri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum kulitnya kan tipis pembuluhnya halus, sehingga kalau digunakan yang biasa digunakan untuk orang dewasa nanti akan bengkak, jadi milih yang lebih kecil. Itu teknis di perawat," imbuh Bimanesh.
Selain itu, Bimanesh mengaku membikin tulisan yang melarang pengunjung membesuk Novanto karena, menurutnya, kondisi Novanto masih perlu istirahat. Tulisan itu dipasangnya di depan pintu kamar.
"Saya membuat tulisan 'Pasien perlu istirahat karena penyakitnya. Mohon tidak dibesuk dulu', saya tempelkan (di depan pintu kamar)," ujarnya.
Dalam perkara ini, Bimanesh didakwa merintangi penyidikan Novanto. Ia didakwa bekerja sama dengan Fredrich Yunadi memanipulasi hasil pemeriksaan Novanto agar tak perlu hadir dalam pemeriksaan KPK. (haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini