Terungkap! Ini Alasan Setya Novanto Dipasangi Jarum Infus Anak

Terungkap! Ini Alasan Setya Novanto Dipasangi Jarum Infus Anak

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 02 Apr 2018 14:13 WIB
Potret ketika Setya Novanto disebut menggunakan infus anak-anak saat dirawat usai mengalami kecelakaan pada 16 November 2017 (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta - Perawat RS Medika Permata Hijau, Indri Astuti, mengungkap alasan dibalik pemasangan infus anak-anak untuk Setya Novanto. Infus anak-anak itu sempat muncul dalam surat dakwaan serta menjadi perbincangan warganet.

"Saya mau pasang infus di tangan kanan. Karena pembuluh darah tidak kelihatan, saya mau pasang di pergelangan tangan, sebelumnya saya pasang alat, namun tidak kelihatan (pembuluh darah) saya coba pukul dengan tiga jari. Saat pukulan kedua saya terkejut karena tangannya itu (mengangkat), kayaknya marah," kata Indri ketika bersaksi dalam sidang lanjutan perkara perintangan penyidikan Setya Novanto dengan terdakwa dr Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).

[Gambas:Video 20detik]



Saat itu, dia mengaku bingung dengan gerakan Novanto. Padahal, Indri menyatakan telah meminta izin ke Novanto untuk memasang infus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waduh apa ini. Di kamar itu TV nyala pemberitaan terus. Saya makin takut, yang saya tahu pasien itu hipertensi dan vertigo. Kemudian pada saat pemberitaan di TV itu saya makin bingung, apa ini ditambah lagi tangannya itu," ucap Indri.

Berikutnya, Indri mengambil keputusan untuk memasang jarum infus anak kepada Novanto. Ia menyatakan jarum infus untuk anak itu memang tersedia di dalam kamar.

"Dengan keputusan saya sendiri karena pembuluh darah tidak kelihatan, tapi saat saya sentuh sekali dapat, saya menggunakan yang kuning itu jarum untuk anak-anak," ucap Indri.

"Alasan Anda apa pakai itu?" tanya hakim.


"Pertama saya dikejutkan dengan tangan dia. Saya pikir bapak ini marah. Saya makin nggak berani. Saya membuat tindakan sekali tusuk saya dapat, karena (pembuluhnya) tidak kelihatan, saya pakai perabaan, saya raba ada saya tusuk dapat," ujar Indri.

Usai memasang infus sekitar pukul 19.30 WIB, Indri keluar dari ruangan. Saat keluar, ia menyatakan ada banyak orang yang datang.

"Pertama yang datang itu kepolisian, terus makin banyak datang saya nggak bisa mengendalikan, saya nggak kenal siapa-siapa," kata Indri.

Dalam perkara ini, Bimanesh dijerat bersama-sama mantan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, merekayasa rekam medis Novanto untuk menghindari pemeriksaan KPK.

(haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads