"Saya memang Pj Bupati, tapi saya belum tahu secara resmi sebetulnya siapa yang ditangkap. Teman-teman belum ada yang lapor," kata Jarianto, Kamis (7/6/2018) dini hari.
Jarianto juga tak mengetahui lokasi penangkapan. Saat KPK melakukan OTT, Jarianto sedang mengikuti kegiatan buka bersama anak yatim-piatu di pendapa Tulungagung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jarianto mengaku akan melakukan cross-check ke jajarannya terkait OTT KPK.
"Ya, saya akan tanya kepada staf sebetulnya yang terjadi seperti apa. Nanti kalau tidak jelas, kan nggak pas," imbuh dia.
Dari informasi yang dihimpun, KPK menyegel ruang kepala dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung.
Juru bicara KPK Febri Diansyah sebelumnya menjelaskan KPK menangkap lima orang, termasuk seorang kepala dinas, dalam OTT di Blitar dan Tulungagung, Jawa Timur. Duit sekitar Rp 2 miliar disita diduga terkait suap proyek infrastruktur.
"Kami duga transaksi tersebut terkait dengan proyek-proyek infrastruktur yang ada di dua daerah tersebut. Baik proyek jalan dan juga ada salah satu proyek terkait dengan sekolah," kata Febri.
Kelima orang yang diamankan, termasuk kepala dinas PU, masih diperiksa tim. Belum ada keterangan terperinci mengenai daerah asal kadis yang ikut ditangkap tersebut.
"Penentuan status orang-orang yang diamankan itu batas waktunya 1x24 jam berdasarkan KUHAP," sambungnya.
Febri menjelaskan duit diduga suap yang disita ditemukan dalam dua kardus. Duit diduga suap terdiri atas pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
"Masih dalam proses penghitungan secara pasti, tadi estimasinya sekitar dari Rp 2 miliar yang diamankan," sebut Febri. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini