Namun, yang terjadi, di era modern seperti sekarang, banyak orang tua memasrahkan urusan pendidikan agama anaknya kepada sekolah. Lebih miris lagi, tak sedikit pula orang tua yang menganggap bahwa pendidikan agama anak hanya tanggung jawab seorang ibu, padahal keduanya adalah hal yang keliru.
Disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Mahasina, Bekasi, Jawa Barat, Hj Badriyah Fayumi, pendidikan agama, yang harus diawali oleh orang tua, wajib diperkenalkan sejak dini. Tanggung jawab tersebut melekat pada diri kedua orang tua yang kelak dimintai pertanggungjawaban di akhirat oleh Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Memahami Batasan Pakaian Syar'i |
"Karena anak adalah salah satu nikmat dan anugerah dari Allah. Tsumma latus-alunna yaumaidzin 'anin na'iim. Kemudian sungguh kamu akan ditanya dari nikmat yang telah diberikan di dunia. Surat At-Takatsur ayat 8," ucap Badriyah.
Dikatakan Badriyah, orang tua wajib mengajari anaknya salat, berbuat baik, menjalankan perintah agama, dan memberi contoh. Apabila tidak mampu mengajari semua itu, bisa meminta guru untuk membantu mengajari sang anak. Tapi ingat, kewajiban orang tua tidak serta-merta lepas begitu saja.
"Allah SWT berfirman dalam surat Thaha, 'Wa'mur ahlaka bish shalaati washthabir 'alaihaa', dan perintahkan keluargamu untuk mendirikan salat, dan kamu sendiri harus sabar untuk menjalankannya, untuk mencontohkannya, dan tentu sabar juga untuk memerintahkannya. Karena belum tentu sekali diperintah anak langsung berjalan dengan sendirinya," urai Badriyah.
Ketiga, lanjut Badriyah, menjaga anak dari api neraka juga merupakan kewajiban kedua orang tua sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi 'Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu quu anfusakum wa ahliikum naaran'. Wahai orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.
Terakhir, orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak dalam agama, mengajari akhlak yang baik, berperilaku dan berbuat yang benar. Kewajiban kedua orang tua itu berdasarkan dalam hadis Nabi:
Kullu mauludin yuuladu 'alal fithrah, fa abawaahu yuhawwidaanihi au yunashshiraanihi au yumajjisaanihi
Setiap anak yang dilahirkan, lahir dalam keadaan fitrah atau suci. Ayah dan ibunyalah yang menjadikan, apakah menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.
Baca juga: Hukum Bermedsos dan Cara Menyikapinya |
"Jangan pernah merasa membebaskan tanggung jawab, mendidik anak, mengajarkan salat kepada anak, menjadi anak saleh, dilepaskan semuanya pada guru, tetapi kini adalah tanggung jawab kedua orang tua, dan orang tua mesti menjadi contoh yang baik dan jangan pernah capek atau bosan untuk mengingatkan anak agar senantiasa berbuat baik. Dan yang terpenting lagi menjadi contoh yang terbaik buat anak-anaknya," pesan Badriyah.
Simak penjelasan lengkapnya dalam sketsa berikut ini:
Saksikan program Tanya Jawab Islam, setiap hari pukul 17:35 WIB selama Ramadan di detikcom.
Tonton juga video spesial Ramadan lainnya tentang mengaji berikut ini:
(rns/rns)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini