"Kita tiba-tiba mendapat kabar positif dimana kelompok Kamisan yang mewakili keluarga korban itu ditemui oleh Presiden. Itu kami melihat sebagai suatu sinyal positif," ujar Taufan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antaranya Peristiwa 1965, Peristiwa Talangsari 1989, dan Peristiwa Semanggi I dan II.
"Kami sangat berharap Presiden memeberikan satu instruksi yang tegas kepada Jaksa Agung untuk memulai penyidikan dengan membentuk tim penyidik," kata Taufan.
"Ada sembilan berkas yang sudah diberikan kepada Jaksa Agung sejak lama," jelas dia.
Aksi Kamisan atau aksi Payung Hitam Menolak Diam diadakan sejak Kamis, 18 Januari 2007, di depan Istana dan rutin digelar tiap pekan. Hingga 24 Mei 2018, aksi Kamisan sudah digelar 539 kali.
Massa Aksi Kamisan memiliki ciri khas berpakaian serbahitam dan menggunakan payung hitam. Ini adalah kali pertama presiden bertemu dengan massa aksi sejak 2007.
Presiden Joko Widodo menemui peserta Aksi Kamisan di Istana Kepresidenan pada Kamis (31/5). Jokowi mengaku sebenarnya sudah lama ingin bertemu dengan peserta aksi tersebut.
"Sudah lama ada keinginan untuk bertemu dengan Ibu Sumarsih dan beberapa warga yang saban Kamis menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana, tapi baru pekan ini bisa terwujud," ungkap Jokowi lewat Facebook resminya, Sabtu (2/6).
(tsa/dnu)