Salam Metal 'Sok Berani' Bupati Purbalingga

Salam Metal 'Sok Berani' Bupati Purbalingga

Haris Fadhil - detikNews
Rabu, 06 Jun 2018 05:00 WIB
Bupati Purbalingga Tasdi (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Bupati Purbalingga, Tasdi yang ditangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT) memamerkan pose salam metal. Setidaknya ada 3 momen Tasdi mengacungkan 3 jari.

Pose salam metal pertama ditunjukkan Tasdi saat akan dibawa ke Jakarta dengan kereta api di Stasiun Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (4/6) kemarin. Ia mengacungkan 3 jarinya ke arah para para wartawan sambil berjalan ke kereta api.


Berikutnya, Tasdi kembali menunjukkan salam metal saat tiba di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (5/6/2018) pagi. Tasdi menunjukkan pose salam metal saat masuk ke dalam lobi KPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelakuan Tasdi yang berasal dari PDIP ini pun memicu tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya dari pakar gestur, Handoko Gani, yang menilai salam metal Tasdi itu 'sok berani'.


"Ini kemungkinan adalah gestur 'sok berani', karena sebenarnya ada rasa takut," ujar Handoko.

Penilaian itu diberikannya usai melihat video kedatangan Tasdi di KPK yang menunjukkan adanya teriakan kepada Tasdi agar membuka masker. Menurutnya, Tasdi sengaja menunjukkan pose salam metal agar dianggap baik-baik saja meski sebenarnya merasa takut.

"Jadi peristiwa ini diawali dengan permintaan seseorang, 'Buka maskernya itu, aduh, biar tenar dikit lah!' Barulah dia mengacungkan salam metal," ucap Handoko

"Karena di otak banyak emosi dan rasa takut, maka gerakan tubuhnya tidak selaras," sambungnya.


Salam metal sendiri kerap digunakan partai asal Tasdi, PDIP, yang mendapat nomor urut tiga di Pemilu 2019. Gestur metal dengan jari kelingking, telunjuk, dan jempol diangkat adalah lambang nomor urut tiga PDIP, meski entah apakah itu yang dimaksud Tasdi lewat salam metalnya atau bukan.

Kini, Tasdi telah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap fee proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center. Tasdi diduga menerima Rp 100 juta sebagai bagian dari commitment fee sebesar Rp 500 juta atau 2,5 persen dari nilai proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center.


Selain Tasdi, KPK juga menetapkan Kepala ULP Pemkab Purbalingga Hadi Kiswanto sebagai tersangka penerima suap. Sedangkan, tersangka pemberi uang yaitu Hamdani Kosen, Librata Nababan, dan Ardirawinata sebagai kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Saat OTT, KPK menyita barang bukti Rp 100 juta serta menyegel 1 unit mobil yang diduga digunakan saat penerimaan suap.

Saat ditahan KPK, lagi-lagi Tasdi menunjukkan pose salam metal. Sayangnya, ia tetap bungkam soal maksud dirinya 3 kali memperlihatkan salam metal itu. (haf/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads