"Memulai masa tahun politik ini segala hal bisa menjadi peluang untuk dibaca dalam konteks makro atau mikro," ungkap pakar gestur dari Paul Ekman International Indonesia, Monica Kumalasari saat berbincang dengan detikcom, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cium Tangan Gatot ke SBY Sebagai Penghormatan
Cium tangan biasa dilakukan siapapun di Indonesia. Salah satu makna paling umum dari cium tangan adalah sebagai wujud penghormatan.
"Kita lihat Pak Gatot dulu, Pak Gatot menunduk dan arah pandangan ke tangan kemudian dua tangan memegang tangannya Pak SBY. Itu gestur tanda orang hormat, sungkan kepada orang yang dituakan," ujar Handoko Gani.
SBY juga berlatar belakang militer sekaligus Presiden ke-6 RI. SBY pula yang melantik Gatot untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Gatot baru jadi Panglima TNI pada tahun 2015 yang dipilih oleh Presiden Jokowi.
Senada dengan Handoko, Monica pun melihat adanya sikap hormat yang ditunjukan oleh Gatot. Monica menilai hal ini lumrah di dunia militer.
"Hal ini bisa dibaca sebagai hal yang lumrah, mengingat keduanya berasal dari kesatuan yang sama. Respek pada senior adalah hal yang dijunjung tinggi oleh junior dalam organisasi TNI," kata Monica.
Gatot Tampak Berharap Sesuatu dari SBY
Pensiun dari dunia militer kemudian membuat Gatot berniat terjun ke dunia politik. Nama Gatot sering masuk bursa survei capres atau cawapres, namun dia belum punya 'kendaraan tempur' politik.
"Pak Gatot berharap bahwa seniornya bisa mengakomodasi keinginan beliau," ujar Handoko Hadi.
Handoko juga memaknai sikap Gatot seakan mengikut pada keputusan SBY. Sama halnya dengan Handoko, Monica juga menilai Gatot siap dipinang oleh partai politik pimpinan SBY meski diberi syarat.
"Gestur secara makro seperti ini bisa juga digunakan sebagai cara menimbulkan impresi kepada masyarakat bahwa GN bersedia dipinang oleh partai yang disokong SBY dengan kontrak-kontrak tertentu jangka pendek, maupun jangka panjang," papar Monica.
SBY Tampak Terbuka untuk Gatot
Gatot memang bukan kader dari partai pimpinan SBY. Tapi SBY tampak tetap menyambut Gatot yang mencium tangannya.
"Apa yang ter-capture secara mikro ekspresi yang sangat jelas nampak adalah ekspresi SBY. Senyum ketulusan kongruen dengan gerakan tangan menepuk-nepuk pundak GN. Ini boleh diartikan sebagai sebuah persetujuan akan apa yang ada di benak masing-masing," ujar Monica.
Menurut Monica, SBY terbilang jarang mengeluarkan ekspresi senyum seperti dalam foto tersebut. Tapi Handoko memaknai senyum SBY belum tentu akan mengakomodasi keinginan Gatot.
"Yang bisa dilihat adalah sikap Pak Gatotnya yang merendahkan diri kira-kira begitu berharap seniornya bisa mengakomodir keinginan juniornya. Tapi dengan gaya Pak SBY, gesturnya Pak SBY artinya belum tentu, bisa iya bisa tidak, masih belum tentu," ungkap Handoko.
![]() |
Memperlihatkan Kedekatan SBY dan Gatot
SBY dan Gatot berasal dari angkatan yang berbeda meski sama-sama dari TNI Angkatan Darat. Namun ekspresi keduanya saat bertemu tampak menyiratkan kedekatan.
"Dalam konteks foto yang ter-capture memang terlihat kedekatan, namun karena alasan profesional atau kedekatan pribadi perlu ditunjang beberapa foto dalam konteks berbeda," kata Monica.
Dia lalu membandingkan dengan foto saat SBY yang merupakan Presiden ke-6 RI itu melantik Gatot jadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada Juli 2014 lalu.
"Ini dalam konteks resmi tetap menunjukkan kedekatan keduanya, ditunjang oleh facial expression dengan emosi yang mendukung kedekatan tersebut," ungkap Monica.
Usai melantik Gatot di Istana pada Juli 2014 lalu, tangan kiri SBY memegang lengan Gatot. Tetapi menurut Monica, kedekatan keduanya bukan dilihat dari gestur itu.
"Itu political shakehand namanya, itu biasa digunakan para politikus. Yang saya baca dari ekspresi wajah," tutur Monica.
Tonton juga video: 'Siap Jadi Capres, Gatot Ngaku Sudah Sowan ke SBY hingga Mega'
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini