Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Agus Komarudin menyatakan pembatalan dan penjadwalan ulang tiket kereta api belum bisa dilakukan secara daring (online). Soalnya PT KAI masih khawatir sistem pembatalan dan penjadwalan ulang secara online bisa dimanfaatkan oknum curang untuk menjual kembali tiket yang telah dibatalkan itu.
"Tiket yang dibatalkan itu bisa berpotensi dijual kembali oleh oknum curang," kata Agus Komarudin kepada detikcom, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjadwalan ulang sebenarnya juga sama saja dengan pembatalan tiket. Soalnya penjadwalan ulang juga melewati tahap pembatalan tiket terlebih dahulu baru kemudian waktu keberangkatan yang terbaru dicari setelah waktu keberangkatan yang lama dibatalkan. Bila oknum berhasil mencurangi keadaan itu, tiket yang dibatalkan itu bisa dijual kembali.
"Masih perlu ada pengembangan terkait keamanan itu tadi, karena publik selalu curiga soal calo-calo, sedikit-sedikit dibilang ada orang dalam yang bermain," ujarnya.
![]() |
"Maka dengan sistem seperti ini, sampai sekarang kita masih melakukan secara offline. Mungkin ke depan akan online," tandas Agus.
Sebelumnya diberitakan, seorang calon pemudik mengeluhkan lamanya antrean untuk mendapatkan panggilan loket penjadwalan ulang di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Calon pemudik bernama Sigit Kurniawan itu menunggu dari pukul 10.30 WIB hingga 13.41 WIB saat petugas loket memanggil nomor antreannya.
"Sistem sudah online kok mengubah jadwal dan pembatalan harus ke stasiun? Harapan saya, bisa online lah. Antreannya ini loh, duh!" ujar Sigit saat masih mengantre di Stasiun Senen dan dihubungi detikcom.
Simak juga "D'Tutorial Reschedule Tiket Kereta" disini:
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini